Di era globalisasi saat ini, masyarakat dituntut untuk mengembangkan sikap toleransi terhadap keberagaman, terutama dalam bidang pendidikan. Sehingga pendidikan multikultural memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan generasi yang mampu memahami, menghargai, dan hidup berdampingan dengan perbedaan yang ada.Â
Sebagai suatu pendekatan dalam pengajaran, pendidikan multikultural memberikan peluang bagi siswa untuk menjelajahi nilai-nilai inklusi dan keadilan, yang sangat penting dalam menghadapi kompleksitas masyarakat yang semakin beragam.Â
Disisi lain, dunia anak merupakan dunia yang paling menyenangkan dalam fase kehidupan manusia, dunia hayal, dunia bermain yang penuh warna dan tak terlupakan. Banyak sekali jenis permainan anak yang dapat di eksplorasi untuk dimainkan oleh mereka. Selain itu jenis bacaan anak juga sangat beragam, ada dongeng, fabel, dan bacaan yang bergenre sastra lainnya (Rosid, 2021).
Oleh karena itu, sastra anak memiliki peran penting dalam pendidikan, tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai media yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai keberagaman. Sastra anak merupakan sebuah karya sastra yang diperuntukkan bag anak yang isinya tidak harus ceritanya berhubungan dengan dunia anak dan peristiwa yang melibatkan anak (Nurgiyantoro 2021). Sastra anak dapat bercerita tentang kehidupan baik manusia, hewan dan tumbuhan.Â
Namun, isi yang terkandung harus dari sudut pandang anak dalam memandang dan memperlakukan sesuatu serta berada dalam pemahaman emosional anak. Melalui cerita, puisi, dan berbagai bentuk karya sastra lainnya, anak-anak diperkenalkan pada beragam budaya, norma, dan nilai yang ada di masyarakat.Â
Hal ini memungkinkan mereka untuk memahami dan menghargai perbedaan, yang sangat penting dalam konteks globalisasi yang semakin mendominasi kehidupan sehari-hari. (Hafizah et al., 2021) mengungkapkan sastra anak tidak hanya berfungsi untuk menghibur, tetapi juga berperan sebagai alat pendidikan karakter yang mampu menanamkan nilai-nilai moral dan sosial yang bermanfaat bagi perkembangan anak.
Dengan pendekatan ini, diharapkan para pendidik dapat memanfaatkan sastra anak sebagai alat untuk mengajarkan nilai-nilai keberagaman kepada siswa di sekolah dasar. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa pembelajaran sastra yang baik dapat membantu siswa memahami konsep baik dan buruk, serta memperkuat rasa empati dan toleransi terhadap orang lain (Hafizah et al., 2021). Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang keberagaman, diharapkan generasi mendatang dapat tumbuh menjadi individu yang terbuka dan menghargai perbedaan dalam masyarakat yang multikultural.
Pengertian Sastra Anak
Sastra anak adalah bentuk karya sastra yang dirancang khusus untuk anak-anak, mencakup berbagai genre seperti dongeng, fabel, dan cerita rakyat. Hubungan antara sastra anak dan multikulturalisme terletak pada kemampuannya untuk mencerminkan keragaman budaya, tradisi, dan nilai-nilai dari berbagai kelompok masyarakat.
 Dengan demikian, sastra anak membantu anak-anak memahami dan menghargai perbedaan budaya sejak dini. "Sastra anak tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai jendela untuk memahami keragaman budaya yang ada di masyarakat" (Widayati et al., 2021).
Selain itu, sastra anak juga memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi. Melalui cerita-cerita yang menggambarkan beragam latar belakang budaya, anak-anak dapat belajar untuk menghargai dan menerima perbedaan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.Â