Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid.
Saran : Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
 Tidak terlalu formal/kaku.
 Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)
 Misalnya hay gaess, kata sapaan sobat untuk para pembaca Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.
 5.Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya :
Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.
Semakin Berilmu Semakin Berakhlak
Lets go green
Raih Mimpi Setinggi Bintang
Hold Your Star
Semakin Berprestasi, Semakin Membumi
6. Cover dan Layout Menarik
Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah, mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.
Layout dan tata letak majalah dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD, SMP,SMA).Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.
Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel. Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.
7. PEMBIAYAAN
Pembiayaan digunakan untuk:
Biaya cetak majalah
Membayar HR crew
Pembelian hadiah kuiz dll
Sumber Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3.
1Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)
2BOSDA
Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA. Pada BOSDA ada pos biaya cetak majalah sekolah dan membayar honorarium crew.
3. Sponsor
Bisa dari walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya.
8. PERCETAKAN