Pemanfaatan sampah plastik terus menjadi perhatian penting seiring dengan meningkatnya pencemaran lingkungan. Salah satu solusi kreatif dalam pengelolaan sampah ini adalah ecobrick, metode yang mengubah limbah plastik menjadi bahan konstruksi ramah lingkungan. Untuk menanamkan kesadaran ini sejak dini, siswa SMPN 04 Singosari Satu Atap mengikuti kegiatan pembuatan ecobrick yang dipandu oleh tim KKN dari Universitas Negeri Malang. Melalui kegiatan ini, para siswa diperkenalkan pada konsep ecobrick sebagai alternatif pengelolaan sampah yang inovatif dan berkelanjutan. Program kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat memahami dampak dari penggunaan sampah plastik dan mulai bijak dalam menggunakan plastik. Target utama dari kegiatan sosialisasi pemanfaatan sampah dan pembuatan ecobrick ini merupakan siswa SMP yang diharapkan mampu lebih bijak dalam penggunaan plastik dan menjaga lingkungan.
Pada tanggal 26 Oktober 2024, dilakukan kegiatan pembuatan tong sampah berbahan dasar botol plastik bekas, galon bekas, dan plastik bekas yang berlokasi di SMPN 04 Singosari Satu Atap. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa yang ada di SMP tersebut, mulai dari kelas 7 sampai 9 yang berjumlah 103 orang. Kegiatan pembuatan ecobrick tersebut dimulai dengan kegiatan doa yang dilakukan di kelas masing-masing. Setelahnya guru akan memanggil siswa untuk berkumpul di lapangan dan melakukan senam bersama. Kegiatan senam bersama dihadiri oleh semua guru dan siswa yang dilakukan setiap hari sabtu agar menjaga kesehatan tubuh.
Setelah kegiatan senam bersama, siswa diminta untuk berkumpul sesuai dengan kelas masing-masing dan diberikan materi mengenai pemanfaatan sampah oleh mahasiswa KKN. Materi yang diberikan berisi pengertian, jenis, dampak, pemanfaatan sampah, serta pengenalan ecobrick dan manfaatnya. Jenis ecobrick yang dibuat adalah 3 tong sampah dengan bahan galon air mineral sebagai dasarnya, lalu botol plastik yang sudah diisi sebelumnya dengan sampah plastik dijajarkan pada galon tersebut secara melingkar. Botol plastik yang digunakan berjumlah 30 buah dengan 2 tingkatan.
Setelah sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN memberikan contoh tong sampah dari ecobrick yang telah dibuat sebelumnya. Setelahnya siswa diminta untuk berkelompok dengan angkatannya dan dipandu oleh mahasiswa KKN yang mengarahkan setiap angkatannya membuat 1 tong sampah ecobrick. Setiap kelompok tersebut diberikan botol plastik sejumlah 30 buah, 1 galon yang telah dipotong setengah, dan sampah bungkus plastik yang telah dikumpulkan oleh mahasiswa KKN sebelumnya.Â
Setiap anggota kelompok memiliki peran masing-masing, mulai dari memotong sampah plastik menjadi kecil-kecil, memasukkan sampah plastik yang telah terpotong ke dalam botol plastik, dan merekatkan botol-botol yang telah terisi sampah plastik ke galon menggunakan lem tembak. Setelah kegiatan tersebut, dilakukan apresiasi untuk angkatan dengan tong sampah ecobrick paling rapi. Kegiatan sosialisasi dan pembuatan ecobrick maupun pemanfaatan sampah lain sangat diperlukan dalam lingkungan sekolah, masyarakat, maupun pemerintah guna meningkatkan kesadaran siswa  mengenai dampak sampah dan melatih kreativitas siswa untuk mengolah sampah menjadi produk penuh guna. Dengan pembuatan ecobrick ini diharapkan siswa SMPN 04 Singosari Satu Atap lebih peduli dengan lingkungan dan dapat memanfaatkan sampah plastik menjadi produk yang bernilai jual tinggi dan memiliki kebermanfaatan bagi masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H