Mohon tunggu...
Naila Zakiya
Naila Zakiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumsi di Kalangan Remaja Muslim

10 Oktober 2024   22:00 Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:05 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Dave Kerpen; Media sosial adalah suatu tempat kumpulan gambar, video, tulisan, hubungan interaksi dalam jaringan, baik itu antar individu maupun antar kelompok seperti organisasi

Media sosial telah menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari remaja, termasuk di kalangan remaja Muslim.

Platform-platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk mencari informasi, hiburan, dan inspirasi. Mempromosikan produk dan gaya hidup. Dikalangan remaja Muslim, media sosial dapat mempengaruhi perilaku konsumsi mereka, baik secara positif maupun negatif.

Berikut beberapa aspek positif menurut para ahli:

1. menurut John L. Esposito:

a.Akses Tanpa Hambatan ke informasi Keagamaan: Esposito mengemukakan bahwa dengan adanya internet, umat Islam dapat mengakses sejumlah informasi tanpa hambatan. Hal ini memungkinkan remaja Muslim untuk memperoleh informasi keagamaan yang relevan dan berguna.

b.Pengembangan Identitas Ke-Islaman: Esposito juga menekankan bahwa media sosial dapat membantu memperkuat identitas Ke-Islaman remaja Muslim. Mereka dapat menemukan dan berpartisipasi dalam komunitas online yang berfokus pada agama Islam, memperluas pemahaman mereka tentang ajaran Islam.

c.Partisipasi dalam Diskusi Publik: Media sosial memungkinkan remaja Muslim untuk berdiskusi dan berbagi ilmu dengan orang lain yang memiliki minat serupa. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman dan aplikasi ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Menurut Dina Ibrahim dampak positif media sosial bagi remaja Muslim, antara lain:

a.Edukasi dan pembelajaran: Media sosial menjadi platform untuk berbagai pengetahuan dan sumber belajar, seperti ceramah, artikel, dan video edukatif tentang ajaran islam

b.Ekspresi diri: Remaja dapat mengekspresikan pandangan, pengalaman dan identitas keagamaan mereka dengan lebih bebas dan kreatif

c.Koneksi sosial: Media sosial memfasilitasi interaksi dan koneksi dengan sesame remaja Muslim, baik local maupun global, memperkuat rasa komunitas

d.Kesadaran sosial: Remaja dapat berminat dalam kampanye dan Gerakan sosial, meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang mempengaruhi umat Muslim dan masyarakat secara umum

e.Dukungan emosional: Media sosial dapat menjadi ruang untuk mencari dukungan dan berbagi pengalaman, membantu remaja menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari

Berikut beberapa aspek negatif menurut Sherry Turkle

1. Isolasi di Tengah Konektivitas

a.Isolasi di tengah konektivitas: Kesepian dan Depresi: Meskipun terhubung dengan banyak orang secara online, remaja Muslim dapat merasa kesepian dan terisolasi jika tidak memiliki hubungan yang kuat di dunia nyata. Perbandingan diri dengan kehidupan orang lain di media sosial juga dapat memicu perasaan tidak Bahagia dan rendah diri

b.Identitas online yang tidak seutuhnya: Penciptaan persona palsu: Remaja muslim mungkin merasa terdorong untuk menciptakan citra diri yang sempurna di media sosial, yang tidak selalu mencerminkan siapa mereka sebenarnya. Hal ini dapat mengarah pada masalah identitas dan ketidaksamaan antara diri yang sebenarnya dan diri yang ditampilkan di media sosial.

c.Distraksi dan kurangnya fokus: Kecanduan media sosial: Penggunaan media sosial berlebihan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk ibadah, belajar dan interaksi sosial yang penting.

d.Konsumerisme dan materialisme: Tekanan untuk memiliki barang-barang tertentu: Media sosial seringkali menampilkan gaya hidup yang mewah dan konsumtif, yang dapat membuat remaja Muslim tidak puas dengan apa yang mereka miliki dan mendorong mereka untuk mengejar materi

Menurut Jan H. Kietzmann, Kristopher Hermkens dkk dalam Pandu Adi C, dan Etty Susilowati, terdapat beberapa fungsi media sosial, antara lain:

a.Identity, Merupakan sebuah komponen dalam media sosial yang menggambarkan bagaimana pengguna mengungkap atau menyampaikan identitas mereka di antara pengguna yang lain.Misalnya menyangkut nama.

b.Conversations, Merupakan bagian dimana pengguna berinteraksi dan berkomunikasi dengan pengguna lain

c.Sharing, Media sosial dapat membantu pengguna dalam menyebarkan, menerima, dan bertukar pesan dengan pengguna lainnya, termasuk pengguna melakukan sharing yang dijadikan sebuah konten

d.Presence, Kehadiran di media sosial membantu pengguna dapat terhubung dengan pengguna lain, baik sebagai individu maupun sebagai anggota suatu kelompok

e.Relationship, Menunjukkan sejauh mana pengguna dapat terhubung dengan pengguna lain dalam jaringan sosial media

f.Reputations, Mengindikasikan kemampuan pengguna mengenali status orang lain, termasuk menyatakan status mereka sendiri

g.Group, Kelompok dalam media sosial berperan dalam membentuk komunitas, kelompok, atau bahkan masyarakat baru berdasarkan fungsi dan interaksi antar pengguna

Faktor – faktor yang dapat memengaruhi remaja muslim kecanduan dalam bermain media sosial, diantaranya:

a.Kebutuhan akan pengakuan dan validasi: Media sosial sering kali menjadi tempat bagi remaja untuk mencari pengakuan dan validasi dari teman – teman sebayanya melalui like, komentar, dan jumlah pengikut.

b.Kurangnya control diri: Kemampuan untuk mengendalikan diri dan mengatur waktu sangat penting untuk mencegah kecanduan media sosial.

c.Lingkungan sosial: Jika teman atau anggota keluarga sering menggunakan media sosial, remaja cenderung terpengaruh untuk melakukan hal yang sama.

d.Kurangnya pemahaman tentang agama: Kurangnya pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam dapat membuat remaja kurang menyadari dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan.

e.Pengaruh budaya popular: Budaya popular yang seringkali menampilkan gaya hidup yang hedonis dapat mempengaruhi nilai – nilai agama remaja.

Solusi agar tidak terjangkit sisi gelap media sosial, diantaranya:

a.Membatasi waktu penggunaan

b.memilih konten dengan bijak

c.mengedukasi diri sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun