Mohon tunggu...
Nayla zaitunnimah
Nayla zaitunnimah Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Learner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Cobalah niscaya kamu akan mengetahui

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mekanisme, Konsep, dan Bentuk-Bentuk Gangguan Kepribadian

19 Maret 2021   09:27 Diperbarui: 19 Maret 2021   09:38 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Puput Irawan, Mahasiswi Pendidikan Agama Islam STAI Al Hikmah Jakarta

Kita semua memiliki gaya berperilaku dan cara tertentu dalam berhubungan dengan orang lain. Beberapa dari kita adalah tipe teratur, yang lain ceroboh. Beberapa dari kita lebih memilih mengerjakan tugas sendiri, yang lain lebih social. Beberapa dari kita tipe pengikut , yang lain pemimpin. Beberapa dari kita terlihat kebal terhadap penolakan dari orang lain, sementara yang lain menghindari insiatif social karena takut dikecewakan. Saat pola perilaku menjadi begitu tidak fleksibel atau maladaptive sehingga dapat menyebabkan distress personal yang signifikan atau mengganggu fungsi social dan pekerjaan, maka pola perilaku tersebut dapat didiagnosis sebagai gangguan kepribadian.

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai gabungan emosi dan tingkah laku yang membuat individu memiliki karakteristik tertentu untuk menghadapi kehidupan sehari-hari. Kepribadian individu relatif stabil dan memungkinan orang lain untuk memprediksi pola pikir atau tindakan yang akan diambilnya.

Individu dikatakan mengalami gangguan kepribadian apabila ciri kepribadiannya menampakkan pola perilaku maladaptif dan telah berlangsung untuk jangka waktu yang lama. Pola tersebut muncul pada setiap situasi serta menganggu fungsi kehidupannya sehari-hari.

Pada individu ini, ciri kepribadian maladaptif itu tampak begitu melekat pada dirinya. Biasanya mereka menolak untuk mendapatkan pertolongan dari terapis dan menolak atau menyangkal bahwa dirinya memiliki suatu masalah. Individu dengan gangguan kepribadian lebih tidak menyadari masalah mereka, mereka tidak merasa cemas tentang perilakunya yang maladaptif sehingga mereka pun tidak memiliki motivasi untuk mencari pertolongan dan sulit sekali untuk mendapatkan perbaikan atau kesembuhan.

Gangguan Kepribadian (Personality Disorder)

I. Definisi gangguan kepribadian

Kaplan dan Saddock mendefinisikan kepribadian sebagai totalitas sifat emosional dan perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi yang biasanya; kepribadian relatif stabil dan dapat diramalkan. Sedangkan gangguan kepribadian adalah suatu varian dari sifat karakter tersebut yang diluar rentang yang ditemukan pada sebagian besar orang. Hanya jika sifat kepribadian tidak fleksibel dan maladaptif dan dapat menyebabkan gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan subjektif maka dimasukkan sebagai kelas gangguan kepribadian (1997 : 242).

Orang yang mengalami kepribadian biasanya memiliki tingkah laku yang kompleks dan berbeda-beda, berupa (Martaniah, 1999 : 70)

1. ketergantungan yang berlebihan        

2. ketakutan yang berlebihan dan intimitas

3. kesedihan yang mendalam

4. tingkah laku yang eksploitatif

5. kemarahan yang tidak dapat dikontrol

6. kalau masalah mereka tidak ditangani, kehidupan mereka akan dipenuhi ketidakpuasan

Penyebab munculnya gangguan kepribadian

Secara umum, penyebab dari munculnya gangguan kepribadian pada diri seseorang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (Kaplan & Saddock, 1997 : 243-245):

1.Faktor genetika

Salah satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan kembar di Amerika Serikat. Diantara kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik. Selain itu menurut suatu penelitian, tentang penilaian multipel kepribadian dan temperamen, minat okupasional dan waktu luang, dan sikap sosial, kembar monozigotik yang dibesarkan terpisah adalah kira-kira sama dengan kembar monozigotik yang dibesarkan bersama-sama.

2. Faktor temperamental

Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkin berhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa. Sebagai contohnya, anak-anak yang secara temperamental ketakutan mungkin mengalami kepribadian menghindar.

3. Faktor biologis

Hormon. Orang yang menunjukkan sifat impulsif seringkali juga menunjukkan peningkatan kadar testosterone, 17-estradiol, dan estrone. Begitu pula dengan Monoamin oksidase trombosit (MAO), pelajar perguruan tinggi dengan MAO trombosit yang rendah melaporkan menggunakan lebih banyak waktu dalam aktivitas sosial dibandingkan dengan pelajar dengan kadar MAO trombosit yang tinggi.

4. Faktor psikoanalitik

Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian berhubungan dengan fiksasi pada salah satu stadium perkembangan psikoseksual. Misalnya, suatu karakter oral adalah pasif dan dependen karena terfiksasi pada stadium oral, dimana ketergantungan pada orang lain untuk asupan makanan adalah menonjol. Fiksasi pada stadium anal, yaitu anak yang berlebihan atau kurang pada pemuasan anal dapat menimbulkan sifat keras kepala, kikir dan sangat teliti.

Jika mekanisme pertahanan berfungsi dengan baik, pasien dengan gangguan kepribadian akan mampu mengatasi perasaan cemas, depresi, kemarahan, mali, bersalah atau efek lainnya. Pertahan disini adalah proses mental bawah sadar yang digunakan ego untuk memecahkan konflik antara id dengan apa yang diinginkan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun