Mohon tunggu...
Naila Syaida Ullaya
Naila Syaida Ullaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Don't forget to be grateful today

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Nomophobia terhadap Kehidupan Sosial

27 Juni 2022   19:55 Diperbarui: 27 Juni 2022   19:59 3750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Nomophobia ?

Nomophobia (no mobile phone phobia) adalah rasa takut dan khawatir berlebih apabila seseorang jauh dari ponsel atau gadgetnya. Kekhawatiran itu bahkan sampai mempengaruhi aktivitas sehari-hari. 

Menurut Park & Lee (2014), Menyatakan bahwa kecanduan smarthphone di umpamakan seperti keracunan, kehilangan daya kontrol, kurangnya dari sikap toleransi, adanya gejala dari penarikan diri dengan lingkungan sosialnya, menjadi lebih obsesif, menjadi sangat bergantung pada smarthphone-nya, dan adanya permasalahan secara interpersonal.

Dapat di simpulkan bahwa nomophobia adalah keadaan dimana seseorang merasa tidak nyaman, cemas, gelisah, kurangnya kontrol terhadap diri sendiri ketika tidak memegang smarthphone. 

Hal tersebut dapat di tandai dengan terganggu nya rutinitas sehari-hari, perasaan menarik diri dari keramaian karena lebih nyaman dengan smartphonenya, lebih cenderung untuk melakukan hubungan interpersonal melalui dunia maya, menggunakan smarthphone secara berlebihan tanpa memikirkan manfaat yang akan di dapat dan dampak nya apabila terlalu berlebih dan berkurangnya sikap toleransi terhadap lingkungannya. 

Berkembangnya teknologi yang semakin pesat ini, termasuk smarthphone sudah menjadi hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Dengan harga terjangkau siapapun sudah dapat memiliki nya. smarthphone membawa banyak perubahan bagi kehidupan sosial namun tanpa sadar di era milenial ini kita hidup berdampingan dengan Nomophobia karena terlau berlebih dalam menggunakan smarthphone tersebut. 

Ketergantungan smarthphone dikalangan remaja disebabkan adanya kekhawatiran berlebih akan ketidakmampuan menggunakan smarthphone untuk aktif di media sosial karena saat ini remaja memposisikan media sosial sebagai salah satu fasilitas untuk berinteraksi dan kebutuhan yang sangat penting bagi remaja. 

Pada era ini orang lebih di sibukkan dengan gadget atau smarthphone nya di bandingakan harus berinteraksi dengan lawan bicara atau membangun hubungan lingkungan. Padahal salah satu bentuk indikator suatu komunikasi dikatakan efektif adalah kesamaan pemahaman antar pembicara dan pendengar. 

Apa dampak dari monophobia ?

Dampak dari monophobia cukup banyak bagi kehidupan sosial, yaitu :

1. Gejala stress

2. Kurang fokus

3. Sering panik

4. Marah tanpa sebab yang jelas

5. Anti sosial

Nomophobia tidak termasuk dalam gangguan mental, akan tetapi di khawatirkan akan menggangu kesehatan mental seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun