Mohon tunggu...
Naila Syafitri
Naila Syafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa akhir dengan jurusan manajemen sumber daya manusia. Disini akan berbagi ilmu ilmu pengetahuan yang kumiliki!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Organisasi

14 Mei 2024   19:02 Diperbarui: 15 Mei 2024   06:21 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan menurut kreiter dan kinicki dalam (Tobari, 2015) fungsi dari adanya budaya organisasi meliputi:

  • Memberi identitas bagi karyawan
  • Memudahkan dalam melaksanakan komitmen kolektif
  • Sebagai ajang promosi stabilitas system social, dan
  • Membentuk sikap dengan membantu manajer agar dapat merasakan keberadaannya

Dengan demikian, fungsi budaya organisasi adalah sebagai sistem perekat sosial yang dapat mempersatukan anggota untuk mencapai tujuan organisasi, berupa ketentuan dan nilai-nilai yang wajib diucapkan dan dijalani oleh pegawai. Hal ini juga dapat digunakan untuk mengontrol perilaku karyawan agar berprilaku sesuai denganbudaya organisasi yang telah dibentuk

Karakteristik Budaya Organisasi

Luthane dalam (Tobari, 2015) menyebutkan enam elemen yang menjadi karakteristik budaya organisasi:

  • Observed behavioral regularities
  • Norme
  • Dominant values
  • Philosophy
  • Rles
  • Organizational climate

Keenam karakter tersebut diartikan sebagai berikut

  • Aturan perilaku yang harus dipatuhi

Anggota organisasi berinteraksi satu sama lain menggunakan prosedur, terminologi, dan bahasa yang sama yang mencerminkan perilaku yang baik dan saling menghormati.

  • Norma

Norma merupakan standar perilaku dan memuat pedoman tentang apa yang harus dilakukan, termasuk

  • Nilai-nilai inti tanpa berlebihan.

Suatu organisasi mempunyai nilai-nilai utama yang harus dipatuhi oleh para anggotanya. Contohnya adalah kualitas produk yang tinggi, tingkat ketidakhadiran yang rendah, atau tingkat efisiensi yang tinggi.

  • Filsafat

Terdapat pedoman dan peraturan yang menentukan bagaimana organisasi harus memperlakukan karyawan dan pelanggannya.

  • Aturan.

Pedoman yang harus diikuti ketika bergabung dengan suatu organisasi. Anggota baru harus mempelajarinya agar dapat diterima dalam organisasi.

  • Iklim organisasi

Perasaan terhadap organisasi secara keseluruhan tercermin dalam desain fisiknya, cara anggotanya berinteraksi, dan cara organisasi berinteraksi dengan pelanggan dan lingkungan eksternal organisasi.

Keenam ciri yang dikemukakan Luthans tersebut merupakan ciri budaya organisasi yang paling penting dalam organisasi secara umum dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Menurut Robbins dalam (Saragi, 2022) terdapat beberapa karakteristik yang apabila dicampur dan dicocokkan maka akan menjadi budaya internal yaitu :

  • Komitmen individu merupakan sejauh mana organisasi memberikan kebebasan, pendapat, atau ekspresi gagasan kepada setiap karyawannya ketika melakukan pekerjaan. Upaya individu ini harus dievaluasi oleh kelompok organisasi atau pimpinan sepanjang menyangkut gagasan untuk pengembangan dan pengembangan organisasi lebih lanjut.
  • Toleransi terhadap perilaku berisiko mengacu pada sejauh mana karyawan didorong untuk mengambil risiko dengan bertindak proaktif dan inovatif serta mengejar peluang untuk memajukan dan mengembangkan organisasi. Aktivitas risiko yang disebutkan mencakup segala akibat yang timbul dari pelaksanaan tugas dan fungsi oleh pegawai.
  • Pengararahan yaitu sejauh mana suatu pemimpin organisasi mampu mengartikulasikan dengan jelas tujuan dan harapan yang diinginkan sehingga karyawan memahaminya dan seluruh aktivitas yang dilakukan karyawan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi. Tujuan dan aspirasi tersebut tertuang jelas dalam visi dan misi kami.
  • Integrasi adalah sejauh mana suatu organisasi dapat mendorong unit-unit organisasi untuk bekerja sama.
  • Dukungan manajemen adalah sejauh mana pimpinan organisasi mampu memberikan komunikasi, arahan, bantuan, dan dukungan yang jelas kepada karyawan.
  • Pengendalian yaitu pengawasan terhadap pegawai oleh pimpinan berdasarkan peraturan yang ditetapkan demi kelancaran suatu organisasi.
  • Sistem kompensasi adalah sejauh mana distribusi kompensasi (seperti kenaikan gaji dan promosi) didasarkan pada prestasi kerja karyawan, dan bukan sebaliknya, seperti senioritas atau perlakuan istimewa.
  • Toleransi konflik mengukur sejauh mana karyawan didorong untuk mengungkapkan konflik dan kritik secara terbuka untuk memajukan organisasi, dan bagaimana organisasi merespons konflik tersebut.
  • Pola komunikasi yaitu seberapa baik komunikasi dapat berfungsi dalam suatu organisasi yang dibatasi oleh hierarki otoritas formal.

Pembentukan Budaya Organisasi

Umumnya budaya organisasi dibawakan atau diciptakan oleh pendiri atau manajemen puncak yang mendirikan dan mengembangkan organisasi, dan digunakan untuk membimbing dan membimbing kegiatan organisasi bawahannya. Para pendiri suatu organisasi mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk budaya awal organisasi. Para pendiri menciptakan budaya organisasi yang didasarkan pada pemikiran sebelumnya tentang nilai-nilai yang akan dicapai organisasi dan tidak dibatasi oleh kebiasaan ideologi para pendahulunya.

Proses pembentukan budaya organisasi diawali dari filosofi para pendiri organisasi, yang asumsi, persepsi, dan nilai-nilainya harus dipilih terlebih dahulu untuk mencapai hasil terbaik. Seleksi dilakukan oleh tim yang bertujuan untuk mengidentifikasi kriteria yang sesuai dengan organisasi. Hasil dari pilihan ini adalah bentuk budaya organisasi yang unik.

Setelah poin-poin penting ini ditentukan, manajemen puncak memutuskan atau memilih mana yang cocok untuk diterapkan. Keberhasilan proses sosialisasi tergantung pada keberhasilan adaptasi nilai-nilai karyawan baru ke dalam organisasi dan metode sosialisasi yang dipilih oleh manajemen puncak dalam pelaksanaannya.

Hal yang Mempengaruhi Budaya Organisasi

Menurut (Tika P. , 2014) Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi meliputi faktor internal (internal) dan faktor eksternal (eksternal). Unsur-unsur yang termasuk dalam budaya organisasi adalah:

  • Asumsi Dasar

Budaya organisasi mempunyai asumsi dasar yang menjadi pedoman perilaku anggota dan kelompok dalam suatu organisasi.

  • Keyakinan

Keyakinan tersebut mencakup nilai-nilai yang berupa slogan atau semboyan, asumsi dasar, tujuan umum suatu organisasi atau organisasi, filosofi bisnis, atau prinsip tata kelola organisasi.

Seorang manajer atau kelompok menciptakan dan mengembangkan budaya organisasi. Budaya organisasi harus diciptakan dan dikembangkan oleh para pemimpin suatu organisasi atau kelompok tertentu dalam suatu organisasi atau organisasi.

  • Pedoman Mengatasi Masalah

Terdapat dua masalah utama yang sering terjadi. Ini adalah masalah penyesuaian eksternal dan masalah integrasi internal. Kedua masalah tersebut dapat diatasi melalui asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota organisasi.

  • Berbagi Nilai

Budaya suatu organisasi memerlukan nilai-nilai bersama tentang apa yang paling diinginkan, lebih baik, atau lebih berharga bagi seseorang.

  • Pewarisan

Perlunya diteruskan kepada anggota baru suatu organisasi sebagai pedoman berperilaku dan bertingkah laku dalam suatu organisasi atau organisasi.

  • Penyesuaian

Perlunya anggota kelompok beradaptasi terhadap peraturan atau norma yang berlaku dalam suatu kelompok atau organisasi, dan perlunya suatu organisasi atau organisasi beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun