Dan yang terjadi para pendidik hanya memberikan tugas online setiap jam pelajarannya tanpa mengadakan tatap muka dengan menggunakan aplikasi yang ada, seperti google meet, zoom, dll. Para peserta didik terengah-engah dalam proses pembelajaran. Dalam sekejap tugas menumpuk. Hal ini nyata ketika sector pendidikan berhadapan dengan sistem pembelajaran selama pendemi ini. Banyak lembaga pendidikan yang tidak siap dalam pelaksanaan pembelajaran daring atau online.
Pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 dikatakan sebagai kurikulum darurat dan babak baru dalam dunia pendidikan. Proses pendidikan di abad 21 selalu mendapatkan tantangan dan peluang baru. Ketersediaan internet, website, gadget, gawai, laptop, dan komputer menjadi ciri khas dalam implementasi model pembelajaran daring atau online ini. Reformasi pendidikan dengan kurikulum virtual ini akan menjadi gaya pendidikan yang baru.
Sebagai generasi millennial kita tidak boleh hanya berpangku tangan, bepasrah, dan hanya mengeluh dalam menghadapi pandemi ini. Kita harus menjadi pelaku sejarah jangan hanya sebagai penonton sejarah. Walaupun pembelajaran secara daring masih banyak kekurangan, tetapi dengan diterapkannya sistem yang baku dan komprehensif maka pembaljaran pun dapat berjalan efektif.