Kreativitas berasal dari bahasa latin create itu berarti menciptakan. Jadi kreatif itu kemampuan seseorang dalam menciptakan suatu ide-ide baru. Ciri-ciri kreativitas ditandai dengan fluency (mampu menciptakan banyak ide dan mampu menyelesaikan masalah dengan berbagai cara), flexibility (keterampilan berpikir fleksibel), originality (mampu menciptakan ungkapan yang baru dan mampu membuat kombinasi yang khusus), elaboration (mampu memperkaya dan mengembangkan gagasan). Pada dasarnya setiap manusia telah dianugerahi kreativitas masing-masing yang harus dikembangkan agar dapat hidup penuh gairah dan produktif. Kreativitas tidak memandang usia dan kreativitas juga identik dengan pendidikan. Pendidikan di Indonesia terutama pada jenjang Sekolah Dasar (SD) karena kita hidup di zaman modernisasi yang akan terus mengalami perubahan. Salah satu aspek yang harus dimiliki dan dikuasai oleh anak-anak dalam pembelajaran yaitu keterampilan menulis puisi.
Menurut (Sugiyanto, 2015) puisi sebagai sarana komunikasi, literasi, dan mengekspresikan diri serta mengasah imajinasi. Dari berbagai jenis karya sastra seperti cerpen, novel, drama, pantun, dan roman. Puisi menjadi salah satu karya sastra yang efektif untuk mengembangkan kemampuan ekspresi, kreativitas, dan imajinasi anak-anak. Puisi memiliki struktur dan gaya bahasanya yang unik menawarkan anak-anak untuk bermain dan merangkai kata-kata agar menjadi puisi yang indah. Selain itu puisi juga digunakan media ana-anak untuk menyalurkan emosinya serta mengeskplorasi berbagai tema dan ide. Puisi wajib diajarkan kepada anak-anak SD tujuannya untuk membantu anak-anak atau siswa memperluas kosa kata baik secara lisan maupun tulisan. Kegiatan membaca dan menulis puisi membantu siswa untuk meningkatkan literasi di era globalisasi seperti yang kita tahu data dari PISA (Programme for International Student Assesment) tahun 2022 Indonesia menduduki ranking 69 dan menempati 12 posisi terbawah.
Tema dan ide dari puisi dapat diajarkan kepada anak-anak dengan meberikan contoh nyata seperti lingkungan yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka. Dengan melakukan pengenalan lingkungan seperti di dunia pasti terdapat flora, fauna, dan isu-isu lingkungan yang ringan dan masih bisa diterima serta dipahami oleh anak-anak itu termasuk realitas lingkungan. Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang kaya akan sumber daya alam dan budaya memiliki kesempatan yang tak terbatas. Media lingkungan mencakup aspek seperti keindahan alam, keunikan budaya lokal, hingga peristiwa sosial yang tejadi di lingkungan tempat tinggal sekitar mereka. Anak-anak perlu diajarkan menulis puisi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar bertujuan untuk meningkatkan imajinasi siswa dalam menulis puisi yang berkaitan dengan keindahan alam dengan pilihan kata, rima yang tepat, dan puisi yang penuh makna, padat, bermajas, dan menarik. Menulis puisi berbasis lingkungan sekitar memberikan dampak positif yakni anak-anak mendapatkan suasana baru yang lebih fresh karena dapat mengamati, mendata, menulis secara langsung objek yang dan merasakan suasananya.
Dalam artikel ini kita akan membahas tips bagaimana cara mengajarkan kreativitas anak-anak untuk membuat puisi berbasis lingkungan sekitar. Berikut ini adalah tipsnya:
1) Pengenalan Langsung Pada Alam atau Lingkungan
Kita bisa mengajak anak-anak untuk mengamati lingkungan sekitar mereka. Bisa dengan berjalan-jalan di taman, mengamati tumbuhan di halaman rumah, atau mendengarkan suara-suara alam. Selain itu kita juga bias mengajak anak-anak untuk bermain peran dan bercerita. Untuk bermain peran ajak anak-anak menjadi hewan atau tumbuhan tertentu, hal ini akan membantu mereka merasakan pengalaman langsung dari makhluk hidup lain di alam sedangkan untuk bercerita kita bisa menceritakan dongeng atau kisah tentang alam. Hal ini akan membangkitkan imajinasi dan rasa ingin tahu anak-anak.
2) Mulai Menentukan Judul Sesuai Dengan Keadaan Linkungan Sekitar
Contohnya ketika matahari terbit di pagi hari pada sisi sebelah timur, kita bisa mengajak anak-anak untuk membuat judul “Cahaya Mentari Pagi” karena cahaya mentari pagi memiliki pesona tersendiri yang dapat membangkitkan semangat dan keceriaan. Contohnya emas (cahaya mentari pagi seringkali terlihat keemasan, memancarkan kehangatan dan keceriaan), lembut (sinar matahari pagi terasa lembut di kulit, berbeda dengan teriknya matahari siang), menyegarkan (cahaya pagi memberikan sensasi segar dan baru, seolah dunia sedang memulai hari yang indah), membawa harapan (cahaya pagi seringkali dikaitkan dengan harapan dan semangat baru).
3) Menentukan Kata Kunci Yang Sesuai Dengan Judul Yang Dipilih
Kata kunci dapat mempermudah untuk mengembangkan judul dari sebuah puisi yang telah dipilih sebelumnya. Dari judul “Cahaya Mentari Pagi” kita bisa mengajarkan anak-anak untuk mengambil beberapa kata kunci misalnya sinar, emas, hangat, lembut, membangkitkan, menyegarkan, dan harapan. Satu kata kunci dapat kita gunakan untuk mengembangkan satu larik puisi. Contohnya seperti berikut ini :