Yogyakarta- Di tengah pandemi COVID-19, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tetap adakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN dilaksanakan dengan basis Informasi dan Teknologi (IT) yang terbagi kedalam beberapa skema, satu diantaranya adalah KKN Persyarikatan IT dengan mitra panti asuhan Muhammadiyah pada 15 Januari- 16 Februari 2021. Melalui skema ini, kelompok 021 dibawah dosen pembimbing lapangan Ghoffar Ismail, M.A., menginisiasi program kerja berupa "Pojok Baca" di Panti Asuhan Ahmad Sudjari, Jonggrangan, Girimulyo, Jatimulyo, Kulonprogo.
Pojok Baca Panti Asuhan Ahmad Sudjari menjadi terobosan baru dari KKN persyarikatan IT 021 UMY guna membangkitkan minat baca anak. Hal ini berangkat dari budaya membaca pada anak yang semakin hari tergerus oleh perkembangan zaman digital. Anak-anak yang dahulunya senang membaca buku, kini posisi buku tergantikan oleh gadget. Ditambah lagi belum adanya ruang baca anak yang memadai. Anak-anak hanya bisa membaca buku di perpustakaan sekolah yang sifatnya terbatas. Hal ini turut diakui oleh Sudiman selaku Ketua Panti Asuhan Ahmad Sudjari.
“Bahwa dulu anak-anak senang membaca buku, karena terbentur oleh hal-hal baru dari alat elektronik seperti HP mereka lupa mencari ilmu dengan membaca buku. Padahal buku adalah guru kedua ketika mereka berada di luar sekolah, ” terang Sudiman. (19/02/2021)
Terlebih, Pojok Baca ini juga dilengkapi dengan pengelolaan administrasi sebagaimana perpustakaan pada umumnya. Administrasi perpustakaan diterapkan secara sederhana dengan beberapa tahap diantaranya; melakukan pendataan buku secara menyeluruh, klasifikasi buku, dan labelling buku.
Klasifikasi buku yang digunakan yaitu dengan metode klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC). Setelah tahap klasifikasi buku, beranjak pada tahap labelling buku atau menempelkan label pada buku yang mencakup kode klasifikasi, nama pengarang, judul buku, dan jumlah cetakan buku. Setelah proses labelling selesai, buku-buku dirapikan dalam rak buku sesuai dengan warna klasifikasi DDC.
Tidak hanya berhenti pada pembuatan administrasi Pojok Baca oleh anggota KKN Persyarikatan IT 021 UMY, namun proses tahapan dalam pengelolaan administrasi Pojok Baca turut disosialisasikan secara langsung kepada pengurus Panti Asuhan Ahmad Sudjari agar program Pojok Baca dapat dilanjutkan oleh para pengurus panti.
“Dengan sosialisasi administrasi Pojok Baca, harapannya dapat dikelola secara rapih dan baik meskipun saat ini baru ada beberapa buku. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada hibah buku di kemudian hari. Oleh karenanya, administrasi perpustakaan yang diterapkan sejak awal dapat membantu memudahkan pengelolaan buku di Panti Asuhan Ahmad Sudjari dalam jangka panjang,” jelas Achmad Tri Pujianto selaku Ketua Kelompok KKN 021.
Manajemen administrasi Pojok Baca Panti Asuhan Ahmad Sudjari memang belum sampai pada tahapan pembentukan kartu anggota untuk peminjaman dan pengembalian buku. Hal ini dikhawatirkan akan ada banyak buku yang hilang dan tidak kembali. Di lain sisi, kurangnya sumber daya manusia untuk penjagaan Pojok Baca akan menghambat proses pendataan pengunjung yang akan meminjam dan mengembalikan buku. Meski demikian, anak-anak tetap dapat berkunjung dan membaca buku di tempat tanpa ada pembatasan waktu.
Pojok Baca tersebut terbuka untuk umum, baik anak- anak panti asuhan maupun anak-anak desa Jonggrangan. Mereka dapat dengan leluasa membaca buku-buku yang tersedia di Pojok Baca Panti Asuhan Ahmad Sudjari kapan saja. Saat ini terdapat 100 ekslempar buku dengan tema yang beraneka ragam, mulai dari psikolog, agama, sains, sastra, dan lainnya.
Kedepannya, Sudiman berharap bahwa terciptanya Pojok Baca di Panti Asuhan Ahmad Sudjari dapat membangkitkan literasi anak sekaligus pemicu daya baca anak yang seringkali perlu dibimbing untuk mencintai buku.
“Sebenarnya program kami untuk membuat perpustakaan sudah direncanakan sejak dulu, tetapi karena masih berbentur segala sesuatunya, jadi semoga nanti setelah diprakarsai oleh mahasiswa UMY akan berkelanjutan dan diteruskan oleh pengurus panti untuk suatu program yang dilaksanakan sebagai pemicu bagi anak-anak yang mencintai buku.” Ungkap Sudiman.
(nsn)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H