Kabupaten Pekalongan, Desa Rowoyoso (5 Juli -- 15 Agustus 2020) -- Pandemi Covid-19 yang datang dengan tiba-tiba ke seluruh penjuru dunia memberikan dampak yang sangat signifikan, salah satunya yaitu aktivitas masyarakat yang kini menjadi terbatas. Meskipun telah diadakan yang namanya new normal, akan tetapi aktivitas masyarakat harus berubah dengan menaati protokol kesehatan yang berlaku.
Demikian juga pada pelaksanaan KKN di Universitas Diponegoro pada tahun ini. KKN yang biasanya dilakukan dengan berkelompok di sebuah desa yang dikunjungi, kini harus dilakukan secara mandiri di daerahnya masing-masing. KKN mandiri ini dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang ada di daerah tempat tinggalnya masing-masing.
Tema yang diusung oleh KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2020 yaitu "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)". Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 6 minggu, yaitu dimulai tanggal 5 Juli hingga 15 Agustus 2020. Masing-masing mahasiswa menjalankan minimal dua program kerja yang mengacu pada pencegahan penyebaran Covid-19 dan pembangunan yang berkelanjutan.
Salah satu Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Naila Rochmawati) jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, dibawah bimbingan Ibu Nikie Astorina Yunita Dewanti, SKM, M.Kes. membuat dua buah program sebagai solusi permasalahan yang ada di Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Program pertama yang dibuat yaitu berkaitan dengan permasalahan yang saat ini sedang terjadi.
Program yang bernama "Pemberdayaan Masyarakat Sadar Bertamu dengan Protokol Kesehatan untuk Pencegahan Covid-19 di Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan" berfokus pada pemberdayaan kader-kader posyandu untuk menyebarkan kepada masyarakat sekitar terkait new normal dan protokol kesehatan yang berlaku.
Di Desa Rowoyoso masih didapati beberapa warga yang belum menerapkan protokol kesehatan begitu juga pada saat bertamu. Padahal meskipun ini tetangga sendiri, protokol kesehatan tetap harus berlaku demi pencegahan penyebaran virus Covid-19. Kebanyakan dari mereka yang mengabaikan protokol kesehatan yaitu karena kurang pahamnya bahaya dari Covid-19, seperti yang dikatakan oleh Ibu Siti, warga Desa Rowoyoso "Ya yang saya tahu mbak, corona itu ya penyakit. Kalau disuruh pakai masker, jaga jarak, saya ya nurut-nurut aja. Tapi kadang karena pengap jadi maskernya saya lepas."
Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah program pertama dengan melakukan edukasi kepada kader-kader posyandu sebagai perantara untuk menyampaikannya ke masyarakat luas mengenai tata cara bertamu sesuai dengan protokol kesehatan. Edukasi ini dilakukan kepada kader-kader posyandu yang ada di tiap pos Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto.
Materi yang disampaikan yaitu mengenai pengertian Covid-19, penjelasan tentang new normal dan protokol kesehatan, bagaimana menerapkan protokol kesehatan yang benar dalam kehidupan sehari-hari, serta tata cara bertamu yang sesuai dengan protokol kesehatan. Kader-kader ini yang nantinya akan menyampaikan kepada masyarakat sekitar dan khususnya para ibu-ibu PKK. Melalui program edukasi ini diharapkan nantinya masyarakat lebih meningkatkan kedisiplinannya dalam menerapkan protokol kesehatan.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi sempitnya lahan perumahan dan rusaknya lahan pertanian karena rob. Desa Rowoyoso terletak sekitar 5,9 km dari pesisir pantai menyebabkan daerahnya sering terkena banjir rob. Tanah pertanian pun menjadi rusak dan tidak bisa ditanami lagi, hingga kemudian berubah menjadi tanah perumahan.