Mise en scene sendiri merupakan aspek didalam frame yang diambil oleh kamera didalam proses pembuatan film. Yang didalamnya meliputi setting, kostum dan make up, pencahayaan, talent/actor.Â
Di dalam film Dokumenter Tarian Seribu Tangan ini mengangkat tentang kebudayaan tarian yang berasal dari Gayo Aceh, tarian seribu tangan ini biasa menjadi media dakwah juga memiliki aspek didalamnya yang meliputi Pendidikan, sopan santun/tata krama, keberanian, kekeluargaan dan kebersamaan.Â
Lalu mise en scene yang terdapat dalam film dokumenter Tarian Seribu Tangan ini meliputi yaitu:
Setting
Â
Â
Tempat setting film dokumenter ini berada di Gayo Aceh. Dengan awal film disuguhi footage beberapa pemandangan dan ciri khas Aceh. Dengan mengambil set tempat ketika tampil tarian saman/ tarian seribu tangan di bukit yang sengaja dibuat seperti menyatu dengan alam dan menunjukkan keindahan kota Aceh buatan sang pencipta. Karena tarian saman ini memang memiliki makna nilai-nilai tauhid juga memiliki tujuan mengembangkan agama islam.Â
Kostum dan Make up
Kostum yang dipakai dalam film dokumenter ini ada kostum ketika mereka tampil pertunjukan yang dimana untuk bagian kepala mereka seperti memakai ikat kepala yang dinamakan bulung teleng, untuk pakaian mereka memakai baju cerawang, dan untuk aksesoris tangan mereka memakai gelang.
Lalu untuk make up para penari tampil sangat natural seperti tidak memakai riasan dikarenakan para penari yang bergender laki -- laki.
Â
Pencahayaan
Â
Â
Pencahayaan dalam film dokumenter ini rata -- rata mengambil pencahayaan alami dikarenakan hampir seluruhnya mengambil footage di luar ruangan dan juga tidak ada set pencahayaan yang khusus sehingga terlihat berbeda, adapun saat set melakukan wawancara mungkin menggunakan 1 atau 2 lampu agar terlihat lebih terang dikarenakan background tempat yang gelap.
Talent/aktor
Untuk talent dan aktor dalam film dokumenter ini mengambil dari sanggar itu sendiri  dan juga beberapa figuran masyarakat sekitar ketika mengambil footage. Para talent juga tidak melakukan adegan atau akting seperti pada teater dikarenakan para talent hanya menari tarian saman saja sepanjang jalannya film. Lalu ketika wawancara pun hanya mengambil 2 narasumber yang dimana merupakan bagian dari penari saman itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H