Mohon tunggu...
naila rahma maryam
naila rahma maryam Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1

Selanjutnya

Tutup

Film

Semiotika dalam Film Parasite

26 Oktober 2022   12:25 Diperbarui: 26 Oktober 2022   13:42 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Analisis Semiotika dalam film Parasite

Film parasite  merupakan film bergenre drama – komedi hitam yang berasal dari negeri ginseng Korea Selatan yang tayang pada tahun 2019 silam, film ini di sutradarai oleh Bong Joon Ho yang sebelumnya telah banyak mensutradarai berbagai film. Film Parasite juga telah mendapatkan banyak sekali penghargaan sebanyak 180 penghargaan dalam negeri maupun luar negeri.

Film parasite ini bercerita tentang kesenjangan sosial antara si miskin dan si kaya. Awal mula dari Kim Ki Woo yang mendapat tawaran dari teman dekatnya menjadi guru les bahasa Inggris untuk seorang putri dari keluarga kaya. Lalu berlanjut kepada saudaranya Ki Jeong yang menjadi guru seni untuk seorang putra yang berasal dari keluarga yang sama yaitu keluarga Park. Lalu lambat laun semua anggota keluarga Kim bekerja di rumah Keluarga Park karena bisa dikatakan melalui jalur orang dalam dan memakai cara yang licik.

Lalu terdapat beberapa semiotika yang muncul dalam film parasite ini, diantaranya:

  • Lampu yang berkedip

Scene saat lampu tangga yang berkedip ini jika diperhatikan oleh orang awam pasti akan berpikir bahwa lampu tersebut rusak atau eror. Padahal aslinya lampu tangga yang berkedip itu mengandung makna di dalamnya, dibalik itu terdapat seorang pria yang di selundupkan oleh istrinya yang bukan lain adalah ART di rumah tersebut.

Maksud dari pria tersebut mengedipkan lampu tangga rumah itu dengan menggunakan sandi morse adalah ia sangat ber- terima kasih kepada Park Dong Ik sang pemilik rumah karena telah memberinya makan dan tempat tinggal di basement rumahnya, padahal secara kenyataan Park Dong Ik sendiri tidak mengerti sandi morse dan tidak mengetahui bahwa ada seorang pria yang tinggal di basement rumahnya.

  • Kesenjangan sosial

Digambarkan sangat terlihat jelas melalui visualnya dari awal film tersebut dari mulai bentuk rumah sampai latar belakang pendidikan bagaimana si miskin ( Keluarga Kim) dan si kaya (Keluarga Park) di gambarkan melalui visual dan kata – kata seperti yang di katakan Da – Song (putra keluarga Park) yang berkata bahwa bau keluarga Kim memiliki bau yang tidak sedap menyerupai bau stasiun bawah tanah. Itu dikarenakan keluarga Kim tinggal di rumah semi basement ditambah daerah tersebut kumuh.

  • Batu

Keluarga Kim diberi sebuah batu yang ukuran nya cukup besar dari Min Hyuk (teman dekat Ki Woo). Min Hyuk memberikan batu tersebut karena di rumahnya sudah terlalu banyak batu yang dikoleksi oleh kakeknya, ia mengatakan bahwa batu itu membawa keberuntung lalu keluarga Kim mempercayai hal tersebut. Contohnya saat banjir melanda rumahnya yang membuatnya hampir tenggelam justru mereka tidak menyelamtkan barang berharga seperti piala dan medali ibunya, justru menyelamatkan batu tersebut agar tidak hilang karena dipercaya membawa keberuntungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun