Mohon tunggu...
naila nazmiulya
naila nazmiulya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

menggambar, nulis, musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Lembaga Muhammadiyah dalam Membangun Harmoni Beragama di Indonesia

10 Juli 2023   20:17 Diperbarui: 10 Juli 2023   20:41 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, peran membangun kerukunan agama bukanlah tanggung jawab yang hanya dapat dilakukan oleh satu lembaga atau organisasi saja. Ia merupakan tanggung jawab bersama yang harus diemban oleh seluruh masyarakat Indonesia. Setiap individu, lembaga, dan komunitas agama memiliki peran penting dalam menciptakan iklim harmoni dan menghormati perbedaan keyakinan.

Dengan kerja sama dan kolaborasi antar umat beragama, serta melalui pendidikan yang inklusif, dialog yang terbuka, dan kesadaran akan pentingnya toleransi, Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia dalam menjaga kerukunan dan keragaman agama.

Mari kita terus mendukung dan berpartisipasi dalam upaya membangun masyarakat yang harmonis dan saling menghormati, di mana perbedaan keyakinan dihargai dan dijadikan sumber kekayaan dan kekuatan. Melalui kerja sama yang erat, Indonesia dapat menjadi negara yang kuat, damai, dan harmonis, di mana setiap warga negara dapat hidup dalam kebebasan beragama dan menghargai pluralitas agama yang ada.

Terakhir, mari kita menjadikan semangat dan peran Lembaga Muhammadiyah sebagai inspirasi untuk terus berjuang menjaga keberagaman dan membangun harmoni antar umat beragama, menciptakan Indonesia yang lebih baik untuk semua.

REFRENSI

 Alaidrus, A. (2018). Muhammadiyah: Religious Pluralism and Tolerance in Contemporary Indonesia. Journal of Indonesian Islam, 12(2), 391-416.

 Anwar, M. A. (2016). The Role of Muhammadiyah in Interfaith Dialogue in Indonesia. In O. Shafiq & M. Tahir (Eds.), Religion, Terrorism and Globalization: Nonviolence -- A New Agenda (pp. 67-83). Palgrave Macmillan.

 Azra, A. (2004). The Origins of Islamic Reformism in Southeast Asia: Networks of Malay-Indonesian and Middle Eastern 'Ulama' in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. Mizan Pustaka.

Bahtiar, E. (2019). The Roles of Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah in Enhancing Islamic Moderation and Strengthening Democracy in Indonesia. Journal of Indonesian Islam, 13(2), 343-366.

Effendy, B. (2011). Islam and the State in Indonesia. Institute of Southeast Asian Studies.

Hefner, R. W. (2009). Civil Islam: Muslims and Democratization in Indonesia. Princeton University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun