Pada era digitalisasi susahnya para pemuda untuk membaca jangankan membaca buku terkadang membaca artikel saja malas untuk membacanya, diperlukannya upaya dan solusi dalam hal meningkatkan kualitas membaca pada generasi muda.
Buruknya kemampuan membaca generasi muda tentu sangat buruk, apalagi jika menggunakan sudut pandang ilmu sosial. Interaksi sosial tersebut berperan penting dalam pengembangan keterampilan membaca individu, khususnya pada generasi muda.Â
Untuk meningkatkan kualitas literasi generasi muda, penting untuk memahami pentingnya interaksi sosial dalam proses ini. Mendorong dan mendorong interaksi sosial positif terkait membaca dapat memberikan kontribusi signifikan  terhadap pengembangan keterampilan membaca yang kuat dan berkelanjutan pada anak-anak dan remaja.
PEMBAHASAN
Minat membaca merupakan faktor terpenting dalam meningkatkan literasi untuk mencapai kesejahteraan. Sebagai landasan awal yang  menentukan arah  pergerakan hasil bacaan yang diperoleh selama ini.Â
Tujuan umum penumbuhan minat membaca adalah mewujudkan masyarakat membaca menjadi masyarakat pembelajar untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat dan mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai obyek pembangunan nasional menuju masyarakat madani. (Kamah, 2002:7). Pada dasarnya setiap individu tertarik membaca karena adanya naluri  ingin tahu yang dimiliki setiap individu. Rasa ingin tahu ini mendorong orang untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mereka.
Kualitas membaca memiliki keterkaitan yang erat dengan interaksi sosial. Interaksi sosial yang baik dapat mempengaruhi kualitas membaca seseorang, dan sebaliknya, kualitas membaca juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berinteraksi sosial.Interaksi sosial memengaruhi dalam hal kualitas membaca seseorang, karena pada pembelajaran awal individu, Interaksi sosial, terutama dengan orang tua atau pengasuh, berperan penting dalam pembelajaran awal membaca.
 Ketika anak-anak didorong untuk berinteraksi dengan buku, mendengarkan cerita, dan berbicara tentang apa yang mereka baca, mereka membangun dasar penting dalam literasi membaca. Interaksi positif ini membantu anak-anak memahami bahwa membaca adalah suatu aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan. Lalu naiklah tingkatan ke usia yang di mana seseorang mulai meniru kan apa yang dilihatnya.Â
Anak kecil cenderung meniru perilaku orang dewasa. Jika mereka melihat orang dewasa di lingkungan sosial mereka membaca dan berbicara tentang buku, ini dapat merangsang minat mereka untuk melibatkan diri dalam aktivitas membaca. Oleh karena itu, interaksi sosial yang positif dengan peran model membaca dapat memotivasi generasi muda untuk menjadi pembaca yang aktif.Â
Interaksi sosial dalam literasi membaca meliputi beberapa aspek penting yakni: