Mohon tunggu...
Naila karin Sabrina
Naila karin Sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Love your self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 pada UMKM Kantin Sekolah

11 September 2021   12:39 Diperbarui: 11 September 2021   12:42 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak Covid-19 terhadap UMKM kantin di Sekolah Dasar

Pandemi Corona atau dikenal dengan Covid-19 yang menerpa Indonesia sejak kasus pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020, memerlukan adanya adaptasi dengan tatanan kehidupan baru di masyarakat. Dampak dari adanya Covid-19 tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, namun juga berdampak pada kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat. Beberapa kebijakan dan aturan baru dibuat untuk mencegah penyebaran virus corona, diantaranya dengan menerapkan 3 (tiga) M yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan. Bahkan dalam pelaksanaan aktivitas pendidikan, jika sebelumnya dilakukan dengan kegiatan belajar mengajar tatap muka, diubah untuk sementara waktu secara daring. Demikian juga dalam aktivitas perkantoran, jika sebelumnya dilaksanakan dengan work from office, akibat adanya pandemi disesuaikan menjadi work from home (wfh).

Dampak Covid-19 sangat berpengaruh pada ekonomi global, termasuk juga Indonesia yang merasakan penurunan pertumbuhan ekonomi sampai dengan triwulan III tahun 2020. Mengutip pernyataan Ibu Menteri Keuangan, pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian Indonesia terutama pada penurunan daya beli masyarakat dan penurunan hasil ekspor Indonesia. Seluruh sendi kehidupan masyarakat mendapatkan tekanan ekonomi. (Kontan,2020).

Sudah satu tahun lebih pandemi berlangsung. Semua sektor terkena dampaknya. Disektor pendidikan, anak-anak sekolah dari SD sampai Perguruan Tinggi masih melakukan kegiatan belajar mengajar dengan metode daring. Metode daring banyak dikeluhkan para pelajar dan orang tua pelajar. Masalahnya, aktiftas belajar mengajar ini cukup melelahkan dan memiliki kendala pada daya gadget dan kekuatan sinyal. Tak jarang pelajar dan pengajar pun sering dirugikan atas hal tersebut.

Membicarakan masalah pendidikan saat pandemi ini cukup kompleks. Kegiatan belajar mengajar yang seharusnya bisa memberikan kesan dan kenangan para pelajar pupus sudah dimakan pandemi. Banyak kisah-kisah yang dapat diukir pelajar mulai dari melatih akademik dengan rajin ke perpus sampai menjalani kisah-kasih di kantin dengan dia. Tapi, bagaimana dengan para pedagang kantin, ya saat pandemi seperti ini ?

Dalam dunia pendidikan, jajanan kantin berperan penting terhadap peristiwa belajar di Sekolah. Saat pandemi seperti ini, sekolah ditutup tidak ada lagi pelajar yang bolos sekolah, atau saat masuk pertama kali langsung menuju ke kantin. Kantin sekolah merupakan tempat bersejarah yang penuh peristiwa aneh di dalamnya. Ada yang pernah menyaksikan teman berkelahi di kantin, berpacaran, belajar sampai mengutang kepada sang ibu kantin. Beruntunglah kita yang pernah sekolah yang pedagang kantinnya bisa diutangin. Karena tanpa mereka perut lapar tidak bisa fokus belajar dan bisa merusak nilai.

Tetanggaku  adalah seorang pedagang kantin di SDN Tlontoraja 1 Pasean . Pada hari-hari sebelum pandemi, Untuk dampak covid 19 ini sedikit banyak ada dampaknya apalagi kemaren waktu penutupan ppkm atau liburan sekolah yg dulunya tatap muka sekarang jadi online,untuk bahan baku setiap hari belanja di pasar untuk pendapatan sekarang mulai stabil kalau dulu gaada pendapatan sama sekali, sekarang mulai lumayan penghasilan dari modal 70%, Ketika dihadapkan pada situasi saat ini. Semuanya berubah drastis, tidak ada proses membuat barang dagangan dan tidak ada pemasukan tapi pengeluaran tetap ada. Kebutuhan ekonomi harus tetap dibeli supaya tidak menggangu kelangsungan hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun