Kelompok Mahasiswa Universitas Mataram semester VI (Enam) yang tengah melakukan KKN di Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, melaksanakan salah satu program kerja utama yakni Sosialisasi Stunting. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi sekaligus mengingatkan masyarakat mengenai bahaya Stunting dan sekaligus langkah-langkah mencegah Stunting pada anak.
Alasan mengapa kelompok KKN-PMD UNRAM ini mengangkat isu Stunting sebagai proker utama dikarenakan angka Stunting di Desa Sigar Penjalin masih cukup tinggi terlihat dari data bulan Februari terdapat 162 anak yang masuk kategori Stunting. Stunting sendiri merupakan keadaan dimana batita dan balita memiliki gangguan pada tumbuh kembangnya, kondisi tersebut menyebabkan anak memiliki perawakan yang lebih pendek dan perkembangan motorik yang lambat dari usia seharusnya. Kabar baiknya Stunting dapat dicegah sejak dini bahkan sejak kehamilan.
Dalam sosialisasi yang disampaikan oleh Nadia salah satu anggota dari kelompok KKN-PMD UNRAM yang di MONEV langsung oleh para petugas BKKBN setempat mendapatkan antusias yang baik dari para masyarakat sasaran di desa, kegiatan tersebut dihadiri oleh Ibu-ibu hamil, ibu yang memiliki anak dibawah 5 tahun, dan kader Desa Sigar Penjalin.Â
Antusias para ibu-ibu ditunjukkan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang ciri-ciri stunting yang terlihat pada anak mereka. Seperti anak mereka yang nafsu makannnya baik namun perawakkannya kurus, atau anak yang berat dan tinggi badannya tak kunjung mengalami perubahan dalam kurun waktu sebulan. Dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut pemateri dibantu oleh Bapak Ilyas selaku perawat yang mengabdi di Desa tersebut.
Untuk menekan angka Stunting yang ada di Desa Pemerintah sempat mengupayakan dengan menyuplai makanan yang mengandung protein berupa telur, bubur, vitamin, dan suplemen penambah nafsu makan. Dan pada kegiatan posyandu tiap bulannya asupan gizi yang diberikan berupa 2 butir telur dan bubur yang mengandung protein untuk anak. Upaya tersebut tampak membuahkan hasil seperti di Dusun Sira, yang di mana pada periode bulan Februari hingga bulan Juli pemerintah berhasil menurunkan angka stunting dari 12 anak menjadi 4 anak.
Selain upaya dari Pemerintah Desa yang menyuplai makanan bergizi, kelompok KKN-PMD UNRAM juga turut mengambil peran dengan mengusulkan proker utamanya yakni Pengolahan Air Kelapa Menjadi Produk Nata De Coco.Â
Hal tersebut di dukung oleh melimpahnya air kelapa yang ada di Lombok Utara terutama di Desa Sigar Penjalin serta kandungan  yang ada di dalam air kelapa seperti Energi, Protein, Kalium dan Fosfor yang dapat mendukung tumbuh kembang anak. Kelompok KKN UNRAM ini sekaligus melakukan pendampingan dan pengembangan UMKM nata de coco yang ada di Desa Sigar Penjalin yang mana sempat vakum karena bencana gempa 2018 silam.
Berikut ini merupakan upaya untuk mencegah Stunting yakni, memperhatikan asupan gizi, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi ibu hamil dan balita, menjaga sanitasi lingkungan, memberikan vaksinasi lengkap dari bayi hingga umur yang ditentukan sesuai anjuran, memberikan edukasi dan penyuluhan bagi ibu hamil dan menyusui.
Di Lombok Utara pernikahan dini memang tidak sebanyak di wilayah lain, namun tingkat Stunting masih cukup tinggi, maka dari itu seluruh elemen masyarakat diajak untuk bekerjasama dalam melawan Stunting. Sosialisasi Stunting yang telah dua kali diadakan kelompok KKN-PMD UNRAM ini diharapkan kembali menjadi pengingat akan bahaya gejala awal Stunting yang jika terus dibiarkan tanpa adanya penanganan yang tepat.Â