Mohon tunggu...
Nailah Fazira Widodo
Nailah Fazira Widodo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Promosi Kesehatan di Universitas Negeri Semarang

An undergraduate Public Health student at the Faculty of Medicine, Universitas Negeri Semarang. I'm deeply interested in health promotion with a background in public health and very creative in graphic design. and also has a high enthusiasm to learning new things and can collaborate with many people, as well as establishing connections with professionals.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inovasi Digital E-Book "BERKAWAN" di SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan: Langkah Upaya Berantas Perkawinan Usia Anak

24 Oktober 2024   21:50 Diperbarui: 25 Oktober 2024   22:53 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Book BERKAWAN/Dokpri

Mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 4 bulan periode 1 Juli - 20 Oktober 2024. Pelaksanaan ini dilakukan melalui 11 tahapan siklus pemecahan masalah di ketiga lokus, yaitu lokus institusi, lokus masyarakat, dan lokus sekiolah. Program ini memiliki tujuan yaitu agar mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu kesehatan masyarakat yang telah didapat di perkuliahan untuk melakukan upaya pemecahan masalah kesehatan di ketiga lokus tersebut. 

Salah satu pelaksanaan program ini dilakukan di lokus sekolah yakni di SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan, Kabupaten Grobogan. SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan merupakan salah satu institusi lembaga pendidikan yang beralamat di Dusun Watusong RT.004 RW.001, Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan. Pencegahan perkawinan usia anak pada remaja merupakan salah satu langkah upaya untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat. 

Dalam upaya memberantas perkawinan usia anak di Kabupaten Grobogan, khususnya di SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan Mahasiswa telah berperan aktif dan meluncurkan sebuah inovasi digital dalam  Sosialisasi dan Penyediaan yang  dikenal sebagai "E-Book BERKAWAN". SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan telah menggunakan dan memanfaatkan E-Book "BERKAWAN” sebagai media pembelajaran berbasis digital. E-Book ini telah resmi terdaftar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), merupakan hasil karya inovatif yang dirancang untuk memberikan edukasi komprehensif mengenai perkawinan usia anak. E-Book "BERKAWAN" hadir dengan tujuan untuk  menambah minat literasi, menurunkan kasus perkawinan usia anak, meningkatkan pemahaman, pengetahuan terkait pencegahan perkawinan usia anak, dan  menciptakan generasi muda bebas perkawinan usia anak. 

Dalam penyajiannya,  terdapat beberapa aspek penting dalam E-Book ini yang berisi tentang data kasus perkawinan usia anak tahun 2023, definisi, faktor penyebab, dampak negatif, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh siswa/siswi, orang tua, dan sekolah. Dengan informasi yang mudah diakses dan dipahami, E-Book ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran berbasis digital yang efektif dalam mengubah persepsi dan budaya yang mendukung praktik pencegahan perkawinan usia anak.

E-Book BERKAWAN/Dokpri
E-Book BERKAWAN/Dokpri

Selain dampak negatif, pencegahan perkawinan usia anak  juga dapat memberikan dampak positif  untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat. Pencegahan perkawinan usia anak memberikan dampak positif seperti mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan kehamilan usia dini, mencegah komplikasi saat melahirkan, peningkatan akses pendidikan khususnya bagi perempuan, serta mengurangi risiko Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). 

Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan, Gudel Utomo, S.Pd., menyatakan, "Berterima kasih dengan adanya Mahasiswa PKL UNNES dan berterima kasih atas penyediaan E-Book BERKAWAN diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran, serta dapat menerapkan praktik pencegahan perkawinan usia anak di dalam kehidupan nyata".

Dengan adanya E-Book “BERKAWAN”, SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan dapat terus digunakan dan menjadi contoh oleh institusi pendidikan lainnya dalam mendukung kesehatan masyarakat dan pendidikan yang lebih baik , serta masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda. Semoga inovasi ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengambil langkah serupa dalam upaya pencegahan perkawinan usia anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun