Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 4 bulan periode 1 Juli - 20 Oktober 2024. Pelaksanaan ini dilakukan melalui 11 tahapan siklus pemecahan masalah di ketiga lokus, yaitu lokus institusi, lokus masyarakat, dan lokus sekiolah. Program ini memiliki tujuan yaitu agar mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu kesehatan masyarakat yang telah didapat di perkuliahan untuk melakukan upaya pemecahan masalah kesehatan di ketiga lokus tersebut.
Mahasiswa Program Studi SarjanaSalah satu pelaksanaan program ini dilakukan di lokus sekolah yakni di SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan, Kabupaten Grobogan. SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan merupakan salah satu institusi lembaga pendidikan yang beralamat di Dusun Watusong RT.004 RW.001, Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan. Pencegahan perkawinan usia anak pada remaja merupakan salah satu langkah upaya untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat.
Dalam upaya memberantas perkawinan usia anak di Kabupaten Grobogan, khususnya di SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan Mahasiswa telah berperan aktif dan meluncurkan sebuah inovasi digital dalam Sosialisasi dan Penyediaan yang dikenal sebagai "E-Book BERKAWAN". SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan telah menggunakan dan memanfaatkan E-Book "BERKAWAN” sebagai media pembelajaran berbasis digital. E-Book ini telah resmi terdaftar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), merupakan hasil karya inovatif yang dirancang untuk memberikan edukasi komprehensif mengenai perkawinan usia anak. E-Book "BERKAWAN" hadir dengan tujuan untuk menambah minat literasi, menurunkan kasus perkawinan usia anak, meningkatkan pemahaman, pengetahuan terkait pencegahan perkawinan usia anak, dan menciptakan generasi muda bebas perkawinan usia anak.
Dalam penyajiannya, terdapat beberapa aspek penting dalam E-Book ini yang berisi tentang data kasus perkawinan usia anak tahun 2023, definisi, faktor penyebab, dampak negatif, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh siswa/siswi, orang tua, dan sekolah. Dengan informasi yang mudah diakses dan dipahami, E-Book ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran berbasis digital yang efektif dalam mengubah persepsi dan budaya yang mendukung praktik pencegahan perkawinan usia anak.
Selain dampak negatif, pencegahan perkawinan usia anak juga dapat memberikan dampak positif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat. Pencegahan perkawinan usia anak memberikan dampak positif seperti mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan kehamilan usia dini, mencegah komplikasi saat melahirkan, peningkatan akses pendidikan khususnya bagi perempuan, serta mengurangi risiko Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan, Gudel Utomo, S.Pd., menyatakan, "Berterima kasih dengan adanya Mahasiswa PKL UNNES dan berterima kasih atas penyediaan E-Book BERKAWAN diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran, serta dapat menerapkan praktik pencegahan perkawinan usia anak di dalam kehidupan nyata".
Dengan adanya E-Book “BERKAWAN”, SMP Negeri 3 Satu Atap Grobogan dapat terus digunakan dan menjadi contoh oleh institusi pendidikan lainnya dalam mendukung kesehatan masyarakat dan pendidikan yang lebih baik , serta masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda. Semoga inovasi ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengambil langkah serupa dalam upaya pencegahan perkawinan usia anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H