Cannon (1927) mengatakan bahwa peranan utama yang berada di talamus yaitu emosi, yang merupakan bagian dari inti pusat otak. Cannon juga berpendapat bahwa talamus memberikan respon terhadap stimulasi yang membangkitkan emosi dengan mengirim implus secara serempak ke korteks cerebral dan ke bagian tubuh lainnya. Perasaan emosional meruapkan akibat keterbangkitan dari korteks dan sistem saraf simpatik. Menurut teori ini dikembangkan oleh Brad dan dikenal sebagai teori Cannon Bard, yaitu perubahan badani dan pengalaman emosi yang terjadi pada saat yang sama.
Terbentuk dalam 3 Aspek Emosi yaitu :
- Aspek kognisi
- Aspek Kesigapan
- Aspek Perasaan.
      Penilaian seseorang terhadap situasi yang dapat membangkitkan emosi merupakan faktor penentu respons emosional yang sangat penting. Schachter (1971) meyakini bahwa emosi merupakan fungsi interaksi faktor kognitif dan dalam keadaan keterbangkitan fisiologisnya. Teori kognitif fisiologis yaitu tentang emosi yang mengemukakan bahwa umpan balik ke otak dari aktivitas fisiologis dapat menimbulkan keadaan yang tidak berbeda, tetapi emosi yang dirasakan akan ditentukan oleh 'label' yang diberikan orang kepada keadaan keterbangkitan itu.
      Kesigapan untuk melakukan tindakan bergantung pada sistem saraf autonom yang memiliki dua cabang, pada sistem saraf simpatetik dan parasimpatik. Sistem simpatetik yaitu mempersiapkan tubuh untuk respons yang singkat, intens dan melawan atau melarikan diri dengan penuh semangat. Sistem parasimpatik yaitu meningkatkan pencernaan dan proses lainnya yang bertujuan untuk mengobservasi energi serta menyiapkan diri untuk persiapan selanjutnya. Akan tetapi setiap situasi ini memerlukan pembangkit sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik dengan campuran yang unik.
2. Amygdala
      Amygdala adalah struktur dalam sistem saraf yang terletak di dasar lobus temporalis dan berbentuk seperti almond. Struktur ini merupakan bagian dari sistem limbik yang terlibat dalam pengalaman emosional dan fungsi seksual. Amygdala berperan dalam menyimpan memori tentang peristiwa emosional dan menerima masukan dari sistem visual, auditif, dan pencernaan. Struktur ini menghubungkan antara emosional dan rasio atau kesadaran emosional (emotional awareness). Amygdala juga berperan dalam menentukan tindakan yang diambil terhadap suatu emosi, seperti rasa takut. Pada anak-anak di bawah usia 4 tahun, pengalaman emosional merupakan pengalaman hidup yang paling kuat karena amigdala mencapai puncak perkembangannya sebelum usia tersebut.
3. Teori Triune Brain
      Teori Triune Brain yang diperkenalkan oleh ahli neurosains Amerika Serikat, Paul MacLean, menyatakan bahwa otak manusia terdiri dari tiga tingkatan, yaitu otak reptil, otak mamalia, dan otak neokorteks. Otak reptil, yang terletak di bagian paling bawah, mengendalikan fungsi-fungsi dasar seperti pernapasan, makan, dan respons terhadap bahaya. Otak mamalia, bagian tengah, mengatur emosi dan respons terhadap ancaman, sementara otak neokorteks, bagian paling atas, bertanggung jawab atas pemikiran abstrak, berbahasa, dan memecahkan masalah Teori ini menekankan bahwa setiap bagian otak berperan dalam respon dan perilaku manusia, dan pengembangan otak terjadi secara unik pada setiap individu.
Lapisan otak manusia terdiri dari tiga bagian yaitu :
- Otak reptil, pusat perilaku inderawi dan naluriah yang memiliki tugas mengatur kebutuhan seperti bertahan hidup.
- Sistem limbik, bagian otak yang sangat berperan dalam pembentukan tingkah laku emosi.
- Otak neokorteks yang disebut juga dengan otak belajar.
4. Belahan otak kiri dan kanan
      Belahan otak kiri dan kanan memiliki peran yang berbeda dalam mengatur perilaku dan emosi seseorang. Menurut Jeffrey Gray, aktivitas bagian otak kiri, terutama lobus frontal dan temporalnya, berkaitan dengan sistem aktivasi perilaku, seperti mendekatkan diri kepada orang lain yang dapat mengindikasikan kesenangan atau kemarahan. Sementara itu, aktivitas lobus frontal dan temporal bagian otak kanan diasosiasikan dengan sistem penghambatan perilaku, yang meningkatkan perhatian, menghambat tindakan, dan menstimulasi emosi seperti rasa takut dan muak.