Mohon tunggu...
Nailah Kamilah
Nailah Kamilah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seseorang yang menyukai buku

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fenomena Remaja Jompo: Krisis Kesehatan Pada Generasi Muda

23 Mei 2024   23:35 Diperbarui: 23 Mei 2024   23:39 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apakah kalian familiar dengan istilah remaja jompo? Istilah tersebut pertama kali muncul di kalangan anak muda di era pandemi Covid-19 pada platform media sosial twitter atau yang sekarang telah berganti nama menjadi X.

Remaja jompo adalah gabungan dari dua kata yaitu remaja yang berasal dari kata adolescence yang berarti tumbuh menjadi dewasa dan jompo yang menurut KBBI jompo bermakna tua sekali dan sudah lemah fisiknya. Istilah remaja jompo sering digunakan pada platform X di era pandemi untuk merujuk anak muda yang mudah mengalami kelelahan, pegal-pegal, sakit punggung dan pinggang, badan lemas, serta sering pusing atau sakit kepala.

Pada awalnya istilah remaja jompo sering digunakan di pertengahan pandemi sebagai efek dari kurangnya aktivitas gerak remaja pada saat itu dan pembelajaran daring yang menyebabkan tingginya intensitas remaja untuk menatap layar gadget. Namun, seiring perkembangan waktu kondisi yang dihadapi oleh remaja jompo tidak hanya disebabkan kedua hal tersebut. Kondisi remaja jompo juga disebabkan beberapa faktor perilaku dan kondisi kesehatan yang sering ditemukan pada generasi muda yaitu:

1. Kurangnya Aktivitas Fisik

Jarangnya melakukan aktivitas fisik dan berolahraga dapat menyebabkan sendi kaku dan merasa pegal.

2. Kurang Tidur

Kualitas tidur yang buruk bisa menyebabkan rasa pusing dan kurang fokus saat beraktivitas.

3. Kebiasaan Makan Junk Food

Terlalu banyak mengonsumsi junk food dan makanan tidak sehat lainnya dapat menyebabkan obesitas, kolesterol, dan diabetes dini.

4. Kurang Minum Air Putih

Kurangnya pasokan air pada tubuh dapat menyebabkan rasa pusing dan tidak fokus dikarenakan kurangnya mineral pada tubuh.

5. Posisi Duduk yang Salah

Posisi duduk yang tidak benar bisa membuat kelainan pada postur tubuh seperti skoliosis yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

6. Tekanan Darah Rendah

Hipotensi atau tekanan darah rendah dapat menyebabkan rasa lemas pada tubuh.

7. Anemia

Kurangnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darah dapat menyebabkan kekurangan oksigen dan energi sehingga wajah menjadi pucat, lemah, mudah mengantuk, pusing dan sesak napas.

8. Stres

Stres yang berlebihan bisa menyebabkan badan cepat merasa lelah, kurang bersemangat, dan sulit untuk berkonsentrasi.

9. Gaya Hidup Tidak Sehat

Konsumsi alkohol dan merokok dapat menyebabkan gangguan fungsi otak, penyakit paru-paru, mudah cemas, dan sulit tidur.

Gaya hidup remaja jompo yang tidak segera diperbaiki dapat menimbulkan penurunan kinerja kerja sosial, dan akademis. Maupun menimbulkan penyakit-penyakit metabolik seperti diabetes, asam urat dan kolesterol. Meskipun penyakit metabolik ini sering dikaitkan dengan keturunan dalam keluarga, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa orang-orang dari keluarga yang tidak memiliki riwayat penyakit ini, tetapi memiliki gaya hidup yang tidak seimbang dalam jangka waktu lama, juga dapat terserang penyakit ini. Untuk mencegah dan menangani faktor-faktor tersebut, berikut adalah solusi untuk mencegah dan mengatasi fenomena remaja jompo:

1. Berolahraga

Dengan rutin melakukan olahraga seperti jogging dan stretching selama 15-30 menit  dapat meregangkan otot yang tegang dan mencegah sendi kaku.

2. Makan Makanan Sehat dan Bergizi

Makan-makanan yang tinggi akan vitamin dan serat dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dan bugar, serta mencegah dari obesitas, kolesterol, maupun diabetes.

3. Tidur Cukup dan Berkualitas

Membiasakan tidur tepat waktu selama 7-8 jam dapat membuat tubuh menjadi lebih segar dan fokus.

4. Mengelola Stres

Manajemen stres yang baik dapat dilakukan dengan cara mencari dukungan dari keluarga, teman, dan orang terpercaya. Anda bisa juga dengan melakukan aktivitas yang membuat anda rileks seperti membaca buku, mendengarkan lagu, menonton film, maupun bermain game.

5. Memperbaiki Posisi Duduk

Membiasakan duduk tegak, mengganti kursi dengan yang lebih ergonomis, atau menggunakan pendukung pinggang (lumbar back support) dapat menghindari kelainan pada postur tubuh.

6. Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Tidak mengonsumsi alkohol dan tidak merokok juga menjadi faktor untuk merawat tubuh tetap sehat di kemudian hari.

7. Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

Melakukan cek kesehatan secara rutin menjadi deteksi dini terhadap kesehatan remaja sehingga apabila terdapat penyakit berbahaya bisa langsung ditangani sedini mungkin.

Fenomena "remaja jompo" menunjukkan bahwa remaja saat ini menghadapi tantangan besar dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat, rutin berolahraga, dan mendapatkan dukungan yang tepat untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan kualitas hidup generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun