Stres belajar adalah masalah yang sering kali dihadapi oleh siswa di berbagai jenjang pendidikan. Tekanan akademik yang tinggi, beban tugas yang menumpuk serta ekspetasi orang tua dan guru seringkali menjadi faktor pemicu stres belajar pada siswa. Walaupun stres belajar adalah bagian dari kehidupan siswa namun jika tidak diatasi dapat berdampak buruk pada prestasi akademik dan kesehatan mentalnya maka dari itu dalam konteks psikologi pendidikan, memahami dan mengatasi stres belajar merupakan langkah penting untuk memastikan siswa dapat berkembang secara optimal baik dari segi akademik maupun kesehatan mental siswa.
Langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan mengenali tanda-tanda stres belajar yang biasanya ditandai dengan beberapa ciri seperti :
1. Kesulitan berkonsentrasi
2. Mudah marah dan tersinggung
3. Kelelahan fisik dan mental
4. Gangguan tidur
5. Penurunan nafsu makan
Setelah mengenali tanda-tanda stres belajar selanjutnya kita lihat dari pemicu utama terjadinya stres, biasanya stres belajar pada siswa terjadi karena beban tugas yang menumpuk maka dari itu strategi yang bisa dilakukannya untuk menghadapi stres belajar adakah melalui pengembangan keterampilan manajemen waktu. Banyak siswa yang kewalahan karena kurangnya kemampuan untuk mengatur waktu belajar dan kegiatan sehari-hari
Maka dari itu penting untuk mengajarkan siswa membuatnya jadwal yang terstruktur dan realistis untuk membantu siswa menyelesaikan tugas tepat waktu dan mengurangi rasa cemas. Dengan jadwal terstruktur dan membagi tugas besar menjadi  tugas-tugas kecil yang lebih mudah dikerjakan siswa akan menjadi lebih mudah dalam mengelola waktu dengan lebih efektif dan menghindari penumpukan tugas yang dapat memicu stres.
Teknik relaksasi juga memiliki peran penting dalam mengatasi stres belajar. Metode seperti meditasi, yoga dan pernapasan dalam dapat mengurangi tingkatan kecemasan dan meningkatkan konsentrasi. Maka dari itu pentingnya melibatkan siswa dalam aktivitas fisik yang menyenangkan untuk membantu siswa melepaskan ketegangan dan memperbaiki suasana hati contohnya seperti menyediakan ekstrakukikuler yang sesuai dengan minat siswa di sekolah.
Selain itu, pengembangan keterampilan koping adaptif merupakan salah satu cara yang dipelajari dalam psikologi pendidikan untuk menangani stres belajar. Keterampilan koping seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan teknik berpikir positif dapat diajarkan kepada siswa untuk membantu mereka mengatasi situasi stres. Memberikan siswa alat untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah mereka sendiri dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi ketergantungan pada orang lain.
Peran guru dan orang tua dalam menghadapi stres belajar juga tidak bisa diabaikan. Guru yang peka terhadap tanda-tanda stres pada siswa dapat memberikan dukungan yang diperlukan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif. Komunikasi yang terbuka antara guru, siswa, dan orang tua sangat penting untuk memastikan bahwa siswa merasa didukung dan tidak terbebani secara berlebihan. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan mengakui usaha siswa, bukan hanya hasil akhir, dapat membantu membangun motivasi intrinsik dan mengurangi tekanan untuk selalu mencapai hasil yang sempurna.
Implementasi program kesehatan mental di sekolah juga menjadi salah satu pendekatan efektif dalam mengatasi stres belajar. Program ini dapat mencakup edukasi tentang kesehatan mental, pelatihan keterampilan hidup, serta penyediaan layanan konseling bagi siswa yang membutuhkan. Dengan memberikan akses yang mudah dan aman ke dukungan psikologis, siswa dapat belajar mengelola stres mereka dengan lebih baik dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan akademik.
Maka dari itu Psikolog pendidikan memiliki peran penting dalam membantu siswa memahami dan mengatasi stres belajar. Dengan memberikan edukasi dan pendampingan, psikolog pendidikan dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan mendukung siswa untuk mencapai potensi mereka secara maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H