Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan keluarga, pendidikan, interaksi sosial, serta nutrisi dan kesehatan. Gen menentukan potensi awal, sementara lingkungan keluarga yang suportif dan pendidikan formal memperkuat kemampuan berpikir kritis. Interaksi sosial membantu anak belajar dari orang lain, dan nutrisi yang baik mendukung perkembangan otak yang optimal.
Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya belajar, latar belakang sosial ekonomi, serta minat dan motivasi. Genetik menetapkan potensi dasar, sementara akses ke sumber daya dan motivasi mempercepat pemahaman. Dukungan stimulasi dini, metode pembelajaran aktif, dan dukungan emosional membantu anak mengembangkan keterampilan kognitif penting untuk keberhasilan belajar.
Metakognitif adalah kemampuan untuk memahami dan mengontrol proses berpikir, mencakup perencanaan, pemantauan, dan evaluasi pembelajaran. Tujuannya adalah membantu siswa menjadi pembelajar mandiri dan strategis, mampu memperbaiki kesalahan dan memilih strategi efektif, sehingga meningkatkan hasil akademik dan keterampilan pemecahan masalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H