Mohon tunggu...
Naila Maghfiroh Dzil Fadli
Naila Maghfiroh Dzil Fadli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Inggris UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswi Sastra Inggris UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjelang Penutupan, KKM DR UIN Malang Desa Terteg Adakan Seminar Moderasi Beragama

27 Januari 2022   11:33 Diperbarui: 27 Januari 2022   11:40 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Penulis

DJum'at, 21 Januari 2022, kelompok KKM DR UIN Malang Desa Terteg mengadakan acara seminar moderasi beragama dengan judul "Menumbuhkan Rasa Moderasi Beragama dalam Membentuk Generasi Milenial yang Moderat". 

Hal ini dilakukan sesuai dengan tema KKM DR UIN Malang 2022 yang diberikan oleh pihak kampus sendiri, yang mengusung tema salah satunya yakni tentang moderasi beragama. 

Sesuai dengan tema, seminar ini menghadirkan pemateri yang menjabat sebagai wakil ketua Anshor PAC Pucakwangi, Kafia Anshori S.Pd. Acara seminar ditujukan untuk para pemuda, anggota dari IPNU, IPPNU, Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Teratai dan Karang Taruna Terteg. Selain itu, segenap perangkat desa Terteg juga turut diundang dalam acara seminar moderasi beragama kali ini.

Dokumen Pribadi Penulis
Dokumen Pribadi Penulis

"Menjadi mahasiswa, artinya harus menjadi orang yang mampu dan mau mengabdikan diri. Intinya, harus bisa memberi manfaat pada sekitar. Contohnya seperti sekarang ini, mengadakan acara seminar yang bermanfaat untuk masyarakat, agama dan negara", ujar Kepala Desa Terteg, KH. Nur Hamim ketika memberikan sambutan di awal acara.

Pemaparan materi dilakukan selama kurang lebih tiga puluh menit oleh pemateri. Setelah materi disampaikan, moderator mempersilakan para peserta untuk mengajukan pertanyaan. Para pemuda yang hadir pun antusias untuk mengacungkan tangan ketika moderator memulai sesi tanya jawab. Bapak sekretaris desa juga turut mengajukan pertanyaan yang membuat sesi diskusi seminar terasa hidup.

Keberagaman yang ada di Indonesia merupakan karunia Tuhan yang tak terelakan. Moderat berarti mengambil jalan tengah, memegang prinsip keadilan dan keseimbangan. Moderasi beragama mengajarkan esensi ajaran agama itu sendiri, yakni menuhankan Tuhan dan memanusiakan manusia.

Di tengah-tengah radikalisme dan liberalisme yang kerap kali muncul di negeri ini, edukasi terkait islam yang moderat memang sangat diperlukan. Dengan seminar moderasi beragama yang dilaksanakan, diharapkan dapat menambah wawasan para pemuda yang tentunya penuh dengan tantangan dalam menghadapi dunia yang semakin kompleks ini. Di Indonesia, moderasi beragama sangat diperlukan sebagai strategi untuk merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta.

Acara seminar jumat siang itu berjalan lancar atas kerjasama yang baik antar anggota KKM DR dan bantuan dari para pemuda dan perangkat desa. Setelah sesi penutupan dan do'a, dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata oleh ketua pelaksana kepada Mas Kafi selaku pemateri. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun