Mohon tunggu...
NAILA KAMILA SALMA
NAILA KAMILA SALMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Ekonomi Kreatif Kota Mojokerto Sebagai Kota Berbasis Sejarah dan Budaya

14 September 2023   23:41 Diperbarui: 15 September 2023   16:34 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran ekonomi kreatif dalam pertumbuhan ekonomi global semakin penting, sudah banyak tercipta lapangan kerja bagi beberapa orang karena perkembangan industri kreatif. Tak hanya itu, ekonomi kreatif turut berperan serta sebagai ajang promosi budaya lokal.

Terutama pada era digital di masa sekarang ini, internet berperan penting dan sangat berpengaruh bagi para pelaku ekonomi kreatif yang membutuhkan promosi dengan jangkauan lebih luas dalam pasar global. Lalu juga terciptanya peluang baru baik bagi seorang individu maupun perusahaan di seluruh dunia dalam turut berpartisipasi di pengembangan ekonomi kreatif.

Selain di atas ekonomi kreatif juga berdampak pada perkembangan kota dan wilayah, yang menciptakan ekosistem pendukung kolaborasi antara pengusaha dan lainnya, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Salah satunya kota Mojokerto yang terletak di Jawa Timur, yang memiliki potensi dalam turut serta pengembangan ekonomi kreatif, yang mencakup berbagai industri seperti wisata lokal yang diramut oleh warga desa itu sendiri, kerajinan sepatu, hingga seni bantengan dan lainnya. Bisa dikatakan berpotensi dalam turut serta pengembangan ekonomi kreatif karena telah mengembangkan berbagai program untuk memajukan ekonomi kreatif.

Contoh pertama yang signifikan adalah dengan adanya produksi kerajinan sepatu di daerah Sooko, Mojokerto yang disebut kampung sepatu. Selain memiliki nilai seni yang tinggi juga menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat untuk diandalkan dalam hal keahlian tangan tradisional dalam membuat sepatu berkualitas tinggi, yang menyumbangkan pendapatan bagi masyarakatnya. Yang juga didukung oleh pemerintah setempat. Dengan adanya dukungan tersebut menjadikan Kota Mojokerto memiliki potensi untuk terus berkembang dan bersaing di dalam pasar global dan memberi manfaat ekonomi bagi kota serta para masyarakatnya.

Contoh selanjutnya yaitu kesenian yang hingga sampai masa sekarang ini masih banyak diminati dan digemari baik bagi anak-anak maupun bagi para orang dewasa, yaitu seni bantengan, atau yang disebut hewan banteng yang merupakan budaya lokal khas Mojokerto. Seni yang melibatkan pertunjukan tarian dan atraksi ini begitu digemari masyarakat setempat. Selain membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang berminat untuk bergabung dalam sebuah komunitas bantengan, seni bantengan juga menciptakan peluang ekonomi dengan menjadikan para pendiri UMKM bisa menjajakan usahanya.

Mojokerto juga  sedang berusaha menarik minat para masyarakat dalam sektor pariwisata yaitu dengan dibangunnya tempat wisata desa yang seluruhnya dikelola oleh warga desa itu sendiri. Pengeluaran dan pemasukan benar-benar diperhitungkan agar tidak terjadi ketimpangan, dan juga adanya perizinan stand-stand kecil untuk mendukung UMKM warga setempat. Tentunya juga dengan dukungan beberapa masyarakat baik dari daerah itu sendiri maupun dari daerah luar yang berkunjung untuk berwisata. Contohnya yaitu Taman Ganjaran yang berada di Trawas, Mojokerto. Dengan beberapa fasilitas yang cukup menyenangkan pengunjung, mulai dari area taman yang hijau, kolam renang, area ramah anak-anak (play ground), hingga terkadang lokasi tersebut juga digunakan untuk mengadakan acara festival lokal atau pertemuan sebuah komunitas.

Tentunya semua hal tersebut tidak akan berjalan jika tanpa dukungan infrastruktur dan dorongan motivasi serta semangat. Dengan pemerintah setempat yang berinvestasi dalam infrastruktur sehingga memudahkan masyarakat dalam perkembangannya. Selain itu pelatihan juga dibutuhkan jika ingin bisa menguasai mengenai pembuatan sepatu tradisional yang berkualitas tinggi. Maka dari itu dukungan baik dalam hal infrastruktur maupun pelatihan sangat dibutuhkan.

Ika Puspitasari dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Kelurahan Kedundung, Magersari pada hari Rabu tanggal 25 Januari 2023 mengatakan bahwa ketahanan ekonomi bersumber pada rantai produksi pariwisata yang kemudian dikuatkan dengan ekonomi kreatif melalui beberapa titik fokus yaitu infrastruktur yang terintegrasi.

Harapan Wali Kota Mojokerto kepada Masyarakat agar lebih paham bahwa dalam hal ini mereka tidak hanya bisa turut serta dalam pemberdayaan secara konvensional, tetapi juga tentang memahami dalam berbagai bidang terlebih lagi bidang ekonomi yang pada masa sekarang ini telah maju dan mengarah pada digitalisasi sebagai ajang persaingan secara global dan luas.

Telah banyak upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto dalam mendukung dan memperkuat ekonomi kreatif menuju beberapa sektor. Contohnya mempersiapkan Kota Mojokerto sebagai kota pariwisata yang berbasis Sejarah dan budaya. Sejak tahun 2019 Pemerintah Kota Mojokerto selalu konsisten dalam menggelar festival wirausaha dalam berbagai bidang ekonomi kreatif, mulai dari makanan dan minuman, hingga kerajinan tangan.

Tidak hanya pergelaran festival wirausaha, juga diadakannya pelatihan dari orang yang ahli di bidangnya, yang memberikan bimbingan, pelatihan, serta pendampingan pada Masyarakat yang sedang belajar dan merintis mengenai UMKM. Selain itu juga memberikan bantuan modal pada Masyarakat yang memang berniat ingin membangun UMKM.

Beberapa di antaranya, juga dukungan-dukungan dalam pengembangan ekonomi kreatif banyak dilakukan Pemerintah Kota Mojokerto seperti mengadakan Mojobatik Festival, sebagai apresiasi Pemerintah Kota Mojokerto terhadap pembatik lokal, dengan tujuan melestarikan budaya batik yang telah ditetapkan oleh UNESCO, dan juga membersamai masyarakat pengusaha batik, untuk turut serta mempopulerkannya sebagai bagian dari industri pariwisata agar terus meningkatkan eksistensi dan kesejahteraannya.

Selain Mojobatik Festival, digelar juga festival film pendek guna memperingati hari film nasional setiap tanggal 30 Maret yang digelar oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar). Dengan adanya festival tersebut diharapkan dapat menggugah ekonomi kreatif khususnya sektor perfilman agar dapat terus berkembang dan mendukung Kota Mojokerto sebagai kota pariwisata yang berbasis sejarah dan budaya.

Pemerintah Kota Mojokerto dengan seluruh dukungan yang telah dilakukan berharap agar sumber daya manusia (SDM) Kota Mojokerto mampu bersaing di pasar global dan di antara gebrakan-gebrakan kreativitas daerah lain.  Sehingga ekonomi Kota Mojokerto dapat tumbuh dengan signifikan, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat dapat terwujud.

Pada artikel yang saya tulis ini telah dijelaskan runtutan perkembangan ekonomi kreatif di Mojokerto terutama di sektor ekonomi kreatif yang turut dalam kontributor pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto, dengan pertumbuhan yang signifikan di akhir akhir tahun ini. Dengan terus meningkatkan inovasi dan kreativitas, pemberdayaan lokal, serta kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif,  dan Pemerintah Kota Mojokerto sebagai pendukungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun