Mohon tunggu...
Naila Alfiana
Naila Alfiana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Prenatal dalam Perkembangan dan Pertumbuhan Anak

13 Juli 2018   15:17 Diperbarui: 13 Juli 2018   15:24 3113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diantara cara yang digunakan dalam pendidikan prenatal adalah dengan memberikan rangsangan terhadap bayi yang ada dalam kandungan, karena janin hanya dapat menerima rangsangan dari luar, dengan mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an kepada sang janin, baik membacanya sendiri maupun dengan menggunakan media yang lainnya

kemudian mengajak sang janin untuk berkomunikasi, ini dapat menjalin hubungan yang sangat erat antara ibu dan anak, selain itu, sang ibu hamil juga harus menjaga perilakunya selama mengandung, menghindari stress, menjaga pola hidup yang lebih sehat, seperti sering berolahraga, dan menjaga pola makan yang menyehatkan, hindari makanan yang mengandung banyak bahan kimia.

Selain itu, lingkungan pertama yang membentuk seorang manusia adalah Rahim, maka ini erat hubungannya dengan perkembangan janin, oleh karena itu apapun dan bagaimanapun keadaan sang ibu, maka akan berpengaruh terhadap janin, sehingga seorang ibu dalam masa prenatal harus tetap menjaga psikis anak.

Oleh karena itu pendidikan aktif anak harus dilakukan sejak pertama kali mengetahui kehamilan (masa prenatal) dengan cara yang baik sesuai syariat agama. Seorang ibu juga harus merawatnya dengan baik secara fisik maupun psikis, serta menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan yang dapat memberikan akibat buruk terhadap kehamilan. Dan juga sebagi seorang anak, maka harus menghargai perjuangan seorang ibu yang telah mengandung, melahirkan, dan merawat, jangan sampai menyakiti hatinya dan bersikap durhaka kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun