Lomba yang pertama adalah lomba merias wajah. Para Ketua RT akan merias wajah istri mereka. Keseruan muncul dengan adanya peraturan "tutup mata" di mana para peserta (para Ketua RT, red.) diharuskan menutup mata dengan kain selama lomba berlangsung. Setelah lomba merias wajah, kemudian dilanjutkan dengan lomba memasak nasi goreng dengan peserta yang sama seperti lomba sebelumnya.Â
Bahan untuk memasak nasi goreng telah disediakan, yaitu meliputi nasi, telur, minyak, tomat, cabe, dan bumbu-bumbu pelengkap. Namun, peralatan menggoreng tidak disediakan oleh panitia sehingga para peserta harus menyediakan alat-alatnya sendiri, seperti kompor, gas, wajan, piring, cobek, dan lain sebagainya.
Lomba berjalan lancar selama kurang lebih tiga jam. Peserta lomba beserta warga Pulesari juga terlihat menikmati acara tersebut. "Antusias yang diperlihatkan, baik dari peserta lomba, panitia, serta warga, cukup tinggi.Â
Kegiatan ini juga dapat menginspirasi desa-desa lain dalam memperingati Hari Ibu," ujar Umi, salah satu peserta lomba sekaligus Ibu RT 05 Dusun Pulesari. Umi juga berharap bahwa kegiatan ini dapat dilakukan secara konsisten di tahun-tahun mendatang. Kegiatan peringatan Hari Ibu di Dusun Pulesari diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba yang diikuti dengan makan bersama dan foto bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H