Mohon tunggu...
Naila AkyasaFR
Naila AkyasaFR Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillah

hai

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Sebelum Menjaga Kesehatan Fisik

4 September 2020   17:57 Diperbarui: 4 September 2020   18:16 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: utamanews.com)

Banyak orang memimpikan sebuah hidup yang bahagia tanpa masalah. Namun, sejatinya manusia pasti akan mempunyai masalah sebagai ujian hidup untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Banyak orang juga putus asa dengan kehidupan yang menderita, lalu berakhir mengakhiri hidup dengan sia-sia. Contohnya di Negeri Jepang, bunuh diri sendiri sudah seperti tradisi, terlalu banyak persentase kematian karena bunuh diri. Faktor bunuh diri di Jepang dikarenakan akademis, depresi, terlalu banyak pekerjaan, finansial, dan pengangguran. Padahal seperti yang kita ketahui Negeri Sakura ini adalah negeri yang sangat maju.

Dikutip dari laman detiktravel, Karen Nakamura (Profesor Antopologi dari Jepang), "Bagi orang Jepang, bunuh diri dianggap keputusan yang rasional. Salah satu syarat untuk bunuh diri adalah 'Jiketsu,' yang berarti memutuskan sendiri."

Lain di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, prevalensi depresi total penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun di Indonesia mencapai 6,1% setara dengan 11.315.500 orang dan provinsi dengan tingkat depresi tertinggi adalah Sulawesi Tenggara 12,3%.

Apalagi di tengah pandemi ini, pastinya gangguan emosional kian meningkat. Berbagai tekanan dan masalah mencuat, emosional tak terkendalikan, mulai dari mudah marah, stres, depresi, khawatir berlebihan, ketakutan tanpa sebab, dan lain sebagainya.

Kunci kehidupan yang bahagia adalah mental yang sehat. Jika mental kita sehat maka fisik pun akan sehat bugar, dan kehidupan pun berjalan dengan tenang.

Jika seseorang mampu mengendalikan emosionalnya, baik dia berada di dalam keadaan terpuruk, dia akan mampu keluar dari posisi terpuruk itu. Tapi jika sebaliknya, seseorang tak dapat mengendalikan emosionalnya, baik dia dalam keadaan terpuruk ataupun tidak, hidupnya akan sulit dan keadaannya makin memburuk.

Biasanya jika seperti itu berpengaruh pada kesehatan fisiknya. Karena kesehatan fisik dan mental itu saling berkaitan, jika yang satu melemah maka akan berpengaruh terhadap yang lainnya, Mind body and soul.

Dalam hal ini pun, Kementerian kesehatan menjelaskan kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang di sekitar.

"Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan saat kita menemui batu pada kehidupan, coba kenali apa yang kita rasakan. Misalkan sedih, jangan sampai kita bilang 'jangan sedih', jika seperti itu di kemudian hari rasa itu akan muncul kembali. Cari juga penyebab kesedihan kita, lalu cobalah menerima dan cari solusi yang mesti kita lakukan, jangan sampai dirimu terlalu terbebani dengan semua masalah. Dan yang paling penting supportsistem dari teman dan keluarga." Ucap Nur Ihsanti Amalia, CEO Marketing Sehatjiwa.Id ( Rabu, 2 Sepetember 2020).

Terdapat beberapa kiat-kiat supaya mental kita tetap stabil ala Nur Ihsanti Amalia, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun