Indonesia, negeri yang terhampar di antara lautan luas, menyimpan sebuah rahasia yang tak terbantahkan: kekayaan bumbu dan rempah. Diperkirakan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis tumbuhan bumbu dan rempah, berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.Â
Seperti mimpi bagi para penggemar kuliner, Indonesia menawarkan aneka ragam tumbuhan yang mampu
memukau lidah dan menghipnotis indera.Â
Dari aroma khas kemangi yang menyegarkan hingga kepedasan cabai yang membara, negara ini tak heran menjadi surga bagi para pecinta masakan yang tidak takut untuk mengeksplorasi cita rasa yang berbeda-beda.
Mengarungi kawasan Nusantara, kita akan disambut dengan melimpahnya tumbuhan bumbu dan rempah. Kecap manis yang menjadi andalan di meja makan global, lahir dari kedelai lokal yang diracik dengan gula aren dan rempah-rempah seperti jahe, bawang putih, dan lada.Â
Tidak hanya itu, daun jeruk purut dan serai menambah kesegaran dalam hidangan tradisional seperti rendang, gulai, dan sate. Indonesia bukan sekadar tempat tinggal bagi rempah-rempah ini, melainkan ladang subur yang menghidupi berbagai kekayaan rasa di dunia.
Tumbuhan bumbu dan rempah telah menjadi bagian penting dalam dunia kuliner sejak zaman kuno. Bumbu dan rempah adalah bagian tumbuhan, baik yang berupa akar, daun, bunga, buah, maupun biji, yang memiliki aroma dan rasa khas yang dapat memperkaya masakan. Kehadiran tumbuhan tersebut memberikan sentuhan istimewa pada hidangan yang menciptakan keharmonisan citarasa yang tak terlupakan.
Tidak hanya digunakan untuk memberikan rasa dan aroma pada masakan, tumbuhan bumbu dan rempah juga memiliki beragam kegunaan. Mereka dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami, melawan bakteri dan mikroorganisme yang dapat merusak makanan.Â
Selain itu, beberapa rempah juga memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa bumbu dan rempah juga memiliki efek stimulan atau relaksan, yang dapat memberikan sensasi menyegarkan atau menenangkan. Bumbu dan rempah merupakan komponen penting dalam dunia masak-memasak.
Di Indonesia, terdapat banyak sekali jenis bumbu dan rempah yang dapat kita temui. Biasanya, kita dapat menemukannya di pasar-pasar tradisional. Salah satu tempat yang banyak menjual bumbu dan rempah adalah Pasar Rawamangun, sebuah pasar tradisional yang terletak di Jakarta.Â
Di pasar ini, pengunjung dapat menemukan berbagai macam bumbu dan rempah yang segar dan berkualitas tinggi. Pasar Rawamangun merupakan sebuah pasar tradisional yang terletak di daerah Rawamangun, Jakarta Timur.Â
Pasar ini terkenal sebagai tempat yang kaya akan penjualan tumbuhan bumbu dan rempah. Pengunjung pasar dapat menemukan berbagai jenis bumbu dan rempah segar yang dijual oleh pedagang-pedagang yang ramah-ramah.Â
Di Pasar Rawamangun, terdapat beragam tumbuhan bumbu dan rempah yang menjadi bahan penting dalam masakan. Beberapa jenis yang umum dijual di pasar ini antara lain berbagai jenis cabai (cabai hijau besar, cabai rawit hijau, cabai merah besar, cabai rawit merah, cabai merah keriting, cabai hijau keriting), daun jeruk, kemiri, kayu manis, kluwek, kunyit, lada, ketumbar, jahe, bawang-bawangan (bawang merah, bawang putih, bawang bombay), kemangi, daun salam, serai, bunga lawang, jinten, dan masih banyak lagi.Â
Dengan berbagai macam pilihan yang tersedia, pasar ini menjadi tempat ideal bagi mereka yang ingin memasak masakan tradisional yang kaya akan cita rasa.
Para penjual di Pasar Rawamangun biasanya mendapatkan stok bahan dagang dari pasar induk yang merupakan pusat pasar terbesar di Jakarta. Mereka berusaha untuk menjaga kualitas dan kesegaran produk dengan mendapatkan pasokan yang segar secara teratur.Â
Beberapa penjual juga memiliki koneksi dengan distributor bumbu dan rempah lainnya di daerah Jawa atau bahkan dari luar pulau Jawa, sehingga mereka dapat menyediakan berbagai jenis bumbu dan rempah yang sulit ditemukan di tempat lain.Â
Dengan demikian, pasar ini mampu memenuhi kebutuhan bumbu dan rempah untuk berbagai keperluan bagi masyarakat sekitar.
Dari berbagai jenis tumbuhan bumbu dan rempah yang terdapat di Pasar Rawamangun, inilah dia tiga tumbuhan bumbu dan rempah yang memikat hati dan merajai pasar Rawamangun:
1. Cabai Rawit
Cabai (Capsicum annum L) merupakan jenis tanaman suku terung-terungan (Solanaceae) yang sudah sejak lama banyak dibudidayakan di Indonesia karena
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Cabai seringkali digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yaitu sebagai bumbu masak.Â
Selain itu cabai banyak digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan farmasi. Salah satu contoh olahan dari cabai yang paling disukai oleh masyarakat Indonesia adalah sambal ulek.
Jenis tanaman cabai yang paling banyak terjual di pasar rawamangun dan pasti selalu ada di dalam rumah adalah yaitu cabai rawit merah (Capsicum frutescens).
Selain dijual dalam bentuk cabai biasa, cabai juga dibuat dalam bentuk bumbu halus.
Harga cabai rawit di penjual ecer pasar rawamangun berkisar Rp. 50.000- Rp. 60.000 per kilogram. Penjual di rawamangun mendapatkan pasokan cabai tersebut dari pasar induk, kemudian dijual kembali di pasar rawamangun.Â
Jika cabai di hari tersebut belum habis, maka penjual akan menyimpan cabai tersebut di wadah tertutup yang kering dan terhindar dari sinar matahari agar cabai tidak cepat busuk dan layu.
2. Bawang Merah
Bawang merah sering disebut juga sebagai bawang Dayak. Bawang merah adalah jenis bawang yang paling banyak didapatkan di setiap dapur rumah tangga di
Indonesia.Â
Bawang ini bisa digunakan untuk memasak atau dimakan mentah karena memiliki banyak manfaat kesehatan salah satunya anti-inflamasi. Salah satu olahan dari bawang merah yang paling digemari dan menjadi pendamping nasi uduk orang Indonesia adalah taburan bawang goreng.
Nah karena banyak disukai oleh masyarakat Indonesia, bawang merah menjadi salah satu bumbu dapur yang paling dicari dan cukup sering memiliki
perubahan harga tetapi saat ini harganya adalah Rp. 55.000 per kilogram.Â
Sama seperti cabai rawit, penjual ini juga bawang merah pun dipasok dari pasar induk dan harus disimpan di tempat kering dan terbuka atau wadah yang ada lubang agar terdapat sirkulasi udara dan tidak cepat layu. Selain dijual dalam bentuk bawang merah biasa, terdapat bawang goreng dan juga bumbu halus.
3. Kunyit
Kunyit atau Curcuma longa adalah tanaman rimpang yang sering digunakan dalam kuliner di berbagai belahan dunia. Kunyit mengandung senyawa aktif yang
disebut kurkumin, yang telah terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan.
Kurkumin dalam kunyit memiliki sifat anti inflamasi yang kuat, dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Selain memiliki kandungan yang sangat bermanfaat untuk obat tradisional, warna kuning dalam kunyit sering dimanfaatkan sebagai pewarna makanan.Â
Terdapat salah satu minuman tradisional khas Indonesia yang menggunakan bahan kunyit yaitu jamu kunir asem.
Kunyit memiliki harga yang cukup terjangkau yaitu Rp. 30.000-Rp. 40.000 per kilogram. Di pasar rawamangun, kunyit dijual dalam bentuk kering, basah, dan
bubuk.Â
Sumber pasokan kunyit di pasar rawamangun berasal dari pasar induk dan untuk menjaga kesegaran kunyit dalam bentuk kering dan basah adalah dengan dimasukkan ke dalam kantong plastik dengan udara yang sedikit.
Nah, itulah dia, tiga tanaman bumbu dan rempah yang menjadi bintang di pasar Rawamangun! Cabai rawit dengan kepedasannya yang membara, bawang merah dengan aroma khasnya yang menggugah selera, dan kunyit dengan warna kuning cerahnya yang memikat mata.Â
Tanaman-tanaman ini bukan hanya sekadar bumbu dalam masakan, tetapi juga memberikan sentuhan magis yang mampu mengubah hidangan menjadi sebuah karya seni kuliner.Â
Dengan kehadiran berbagai tumbuhan bumbu dan rempah tersebut, pasar Rawamangun menjadi tempat yang digemari para pecinta masakan pedas dan cita rasa yang menggugah.Â
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi dunia bumbu dan rempah ini di pasar Rawamangun!
 Penulis: Firdias Astia Safitri & Niken Ivanesya Tarigan (mahasiswa angkatan 2020 Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Jakarta)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H