Mohon tunggu...
Nahoras Bona Simarmata
Nahoras Bona Simarmata Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sedang belajar menjadi pengajar yang membuat anak didik untuk selalu rindu belajar...

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Diskon Apel yang Aneh

28 September 2015   01:03 Diperbarui: 13 April 2016   11:41 5531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barang promo? Siapa sih yang tidak tergoda? Mulai dari makanan, pakaian, alat tulis, dsb. Apa saja yang didiskon pasti menggoda hati, iya kan?

Banyak orang tergoda dengan barang-barang diskon. Secara umum ada 2 alasan utama mengapa masyarakat memilih dan membeli barang diskon. Yang pertama adalah harga yang lebih murah dan yang kedua adalah periode berlangsungnya diskon. Alasan kedua inilah (menurut saya) yang lebih sering mendorong pembeli untuk membeli barang-barang diskonan saat itu (saat berbelanja) juga.

Tapi jangan salah dulu. Kalau melihat barang-barang diskonan jangan asal beli. Jadilah pembeli yang cerdas. Sebenarnya kalau diamat-amati, banyak barang yang dinaikan harganya terlebih dahulu baru didiskon. Jadi ada kesan seolah-olah mereka memang memberikan diskon besar. Itu baru dari segi harga. Apa yang saya alami tanggal 24 September lalu malah lebih aneh. Bukan harga yang didiskon tapi malah timbangannya (beratnya).

Begini ceritanya.

Stok potato crisps (alias cemilan kesukaan saya) dikos-an sudah habis. Jadi saya pun berniat beli lagi. Akhirnya saya pun pergi ke sebuah supermarket yang ada di perempatan Gaplek (Pondok Cabe). Sesudah dapet potato crisps-nya, tiba-tiba mata tertuju pada apel Washington dan apel Pacific Rose yang ada dikeranjang buah. Di situ ada tulisan kalau apelnya lagi promo. Apel Washingtonnya dari Rp. 42.900/kg jadi Rp. 32.900/kg, sementara itu apel Pacific Rosenya dari Rp. 51.900/kg jadi Rp. 34.900/kg.

Ya karna tidak ada kulkas di kos-an akhirnya saya hanya mengambil 3 biji aja. 2 apel Washington dan 1 apel Pacific Rose. Apelpun saya bawa ke petugas timbangan. Setelah ditimbang petugas pun menempelkan stiker harga diplastik tempat apel tersebut. Apel pun saya terima. Namun saya kaget karna harga yang tertera di stiker harga masih harga awal (belum didiskon); apel Washington Rp. 42.900/kg (seharusnya Rp. 32.900) dan apel Pasific Rose Rp. 51.900 (seharusnya Rp. 34.900). Ketika saya tanyakan kenapa harga yang tertera masih harga lama petugasnya pun bilang “Sebentar mas” sambil pergi ke belakang (sepertinya ke bagian kantor). Lebih dari 5 menit kemudian si petugas timbangan mengatakan “Nanti harganya langsung di potong di kasir”. “Oh gitu ya mas” jawab saya yang langsung menuju kasir.

Sesampainya di kasir, saya pun membayar barang belanjaan saya (potato crisps dan apel). “53.300 smuanya Pak” kata kasirnya. Sebelum saya membayar saya mengingatkan kasirnya kalau harga apel yang di tampilkan di stiker harga bukanlah harga diskon (masih harga lama). “Oh, iya. Tadi sudah langsung terpotong kok dari sini (sistemnya)” jawab masnya. Saya pun membayar belanjaan saya dengan sedikit ragu-ragu mengenai jumlah harga yang dikenakan terhadap apel tersebut.

Sambil meninggalkan kasir saya pun kemudian membaca struk belanjaan saya. Struk belanjaannya kertas buram, bukan HVS. Jadi terasa kurang jelas. Namun, setelah saya amat-amati ternyata harga apel yang ada distruk masih harga lama (belum diskon). Dan yang membuat saya jauh lebih kaget adalah diskon timbangan. Jadi jumlah yang harus dibayarkan masih berdasarkan harga lama: Rp. 42.900/kg untuk apel Washington (seharusnya Rp. 32.900) dan Rp. 51.190/kg untuk apel Pacific Rose (seharusnya Rp. 34.900). Kemudian berat (timbangan) apel yang ada di struk belanja juga berbeda dengan yang ada di stiker harga (yang ditempel di plastik tempat apel tersebut). Agar lebih akurat perhatikan tabel dan gambar-gambar berikut:

[caption caption="struk"]

[/caption]

Dari gambar-gambar tersebut dapat disimpulkan beberapa hal:

  1. ada perbedaan berat apel antara yang tertera di stiker harga dengan yang tertera di struk belanja (seperti pada tabel di atas). Berat Apple Washington sebenarnya adalah 320 gram, namun tertera 417 gram di struk belanja. Sedangkan berat Apel Pacific Rose sebenarnya adalah 216 gram namun tertera 317 gram di struk belanja (lihat tabel dan gambar).

Apel Washington

Berat di stiker harga = 320 gram

Berat di struk belanja = 417 gram

 

Apel Pacific Rose

Berat di stiker harga = 216 gram

Berat di struk belanja = 317 gram

 

  1. Total harga yang dikenakan adalah harga apel per kilogram (harga lama, belum diskon) x (dikali) berat apel yang ada di struk belanja. Kemudian diberi diskon sehingga total harga yang dikenakan sama dengan total harga yang tertera di stiker harga (plastik apelnya).

Dari dua hal di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya TIDAK ADA DISKON HARGA. Agar terlihat bahwa apel tersebut didiskon, BERAT APEL YANG ADA DI STRUK BELANJA KEMUDIAN DINAIKKAN. Lalu total harga yang dikenakan sesuai dengan harga yang tertera di stiker harga (dengan harga belum diskon).

Singkat cerita, saya pun mendatangi pihak Customer Service. Setelah mendengarkan adanya perbedaan berat apel pada stiker harga dan struk belanja, Kasir yang melayani saya pun dipanggil. Sang kasir pun mengambil struk belanjaan saya dan coba-coba menghitung kembali. Di depan monitornya sang Kasir terlihat berbicara dengan rekan kerjanya membahas struk tersebut. Beberapa menit kemudian sang kasir kembali dengan memberikan uang sebesar Rp. 9.300 rupiah.

[caption caption="uang kembalian setelah lapor ke cs"]

[/caption]

Dalam perjalanan pulang pikiran saya dihampiri begitu banyak pertanyaan. Apakah diskon itu berarti sama dengan menaikkan berat timbangan barang yang kita beli? Apakah ini “permainan” atau “kesalahan sistem”? Kalaupun kesalahan sistem, apakah ini hanya terjadi pada saya? Apakah terjadi sekali ini saja?”

Memang Rp. 9.300 jumlah yang kecil. Tapi bagaimana dengan pembeli yang membeli dalam jumlah lebih besar? Namun seberapa kecil pun uang yang kita keluarkan, kita sebagai pembeli berhak tahu bukan? Dan apapun barang diskonan yang akan kita beli, kita haruslah menjadi pembeli yang cerdas. Iya kan?

 

*artikel ini dibuat untuk berbagi pengalaman dan bukan untuk menyinggung ataupun menyudutkan pihak tertentu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun