Mohon tunggu...
Nahlu Hasbi Heriyanto
Nahlu Hasbi Heriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris

Ambil baiknya, Buang buruknya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah dan Putrinya

12 Juli 2024   02:21 Diperbarui: 12 Juli 2024   02:24 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun, suatu hari, hidup mereka berubah drastis. Dimas didiagnosis menderita penyakit serius yang mengharuskan dia dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama. Nia merasa sangat terpukul, tetapi ia berusaha tetap kuat seperti yang selalu diajarkan ayahnya.

Di rumah sakit, Dimas sering kali merasa lemah dan putus asa, tetapi Nia selalu ada di sampingnya, membacakan cerita dari kotak kenangan mereka. Setiap cerita mengingatkan Dimas betapa berharga setiap momen bersama putrinya.

Pada suatu malam, saat kondisi Dimas semakin memburuk, dia memanggil Nia ke sisinya. Dengan suara lemah, dia berkata, "Nia, ayah ingin kamu tahu bahwa ayah selalu mencintaimu. Jangan pernah merasa sendirian. Kenangan kita akan selalu ada bersamamu."

Nia menangis dan memeluk ayahnya erat-erat. "Aku juga mencintaimu, Ayah. Terima kasih untuk semua yang telah ayah berikan."

Dimas tersenyum untuk terakhir kalinya dan menutup matanya dengan damai. Nia merasa hancur, tetapi dia tahu bahwa cinta ayahnya akan selalu hidup dalam setiap kenangan yang mereka buat bersama.

Setelah pemakaman ayahnya, Nia membuka kotak kenangan mereka dan menemukan satu surat yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Surat itu ditulis oleh ayahnya dan berisi pesan terakhir yang penuh cinta dan harapan.

"Nia, anakku tercinta,

Jika kamu membaca surat ini, itu berarti ayah sudah tidak lagi bersamamu. Ayah ingin kamu tahu bahwa kamu adalah cahaya hidup ayah, sumber kebahagiaan dan kekuatan ayah. Jangan pernah berhenti bermimpi dan teruslah menjadi pribadi yang penuh cinta dan kebaikan.

Kotak kenangan ini adalah bukti betapa berharga setiap momen kita bersama. Simpanlah kenangan ini dan tambahkanlah dengan kenangan-kenangan baru yang akan kamu buat di masa depan.

Dengan cinta abadi,
Ayah"

Nia menangis terharu, tetapi dia merasa dikuatkan oleh pesan ayahnya. Dia tahu bahwa meskipun ayahnya tidak lagi ada di sisinya, cinta dan kenangan mereka akan selalu ada, mengisi hidupnya dengan kehangatan dan kebahagiaan. Dan di bawah bintang-bintang malam itu, Nia berjanji untuk menjalani hidup dengan cinta dan kebaikan, seperti yang diajarkan oleh ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun