Namun, suatu hari, hidup mereka berubah drastis. Dimas didiagnosis menderita penyakit serius yang mengharuskan dia dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama. Nia merasa sangat terpukul, tetapi ia berusaha tetap kuat seperti yang selalu diajarkan ayahnya.
Di rumah sakit, Dimas sering kali merasa lemah dan putus asa, tetapi Nia selalu ada di sampingnya, membacakan cerita dari kotak kenangan mereka. Setiap cerita mengingatkan Dimas betapa berharga setiap momen bersama putrinya.
Pada suatu malam, saat kondisi Dimas semakin memburuk, dia memanggil Nia ke sisinya. Dengan suara lemah, dia berkata, "Nia, ayah ingin kamu tahu bahwa ayah selalu mencintaimu. Jangan pernah merasa sendirian. Kenangan kita akan selalu ada bersamamu."
Nia menangis dan memeluk ayahnya erat-erat. "Aku juga mencintaimu, Ayah. Terima kasih untuk semua yang telah ayah berikan."
Dimas tersenyum untuk terakhir kalinya dan menutup matanya dengan damai. Nia merasa hancur, tetapi dia tahu bahwa cinta ayahnya akan selalu hidup dalam setiap kenangan yang mereka buat bersama.
Setelah pemakaman ayahnya, Nia membuka kotak kenangan mereka dan menemukan satu surat yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Surat itu ditulis oleh ayahnya dan berisi pesan terakhir yang penuh cinta dan harapan.
"Nia, anakku tercinta,
Jika kamu membaca surat ini, itu berarti ayah sudah tidak lagi bersamamu. Ayah ingin kamu tahu bahwa kamu adalah cahaya hidup ayah, sumber kebahagiaan dan kekuatan ayah. Jangan pernah berhenti bermimpi dan teruslah menjadi pribadi yang penuh cinta dan kebaikan.
Kotak kenangan ini adalah bukti betapa berharga setiap momen kita bersama. Simpanlah kenangan ini dan tambahkanlah dengan kenangan-kenangan baru yang akan kamu buat di masa depan.
Dengan cinta abadi,
Ayah"
Nia menangis terharu, tetapi dia merasa dikuatkan oleh pesan ayahnya. Dia tahu bahwa meskipun ayahnya tidak lagi ada di sisinya, cinta dan kenangan mereka akan selalu ada, mengisi hidupnya dengan kehangatan dan kebahagiaan. Dan di bawah bintang-bintang malam itu, Nia berjanji untuk menjalani hidup dengan cinta dan kebaikan, seperti yang diajarkan oleh ayahnya.