Perkembangan bahasa Indonesia saat ini menunjukkan perubahan yang signifikan. Salah satu fenomena yang paling menonjol adalah bahasa gaul yang semakin populer dikalangan generasi milenial, bahasa gaul ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik di media sosial ataupun saat berbicara dengan orang lain, dan itu menarik perhatian anak muda untuk menggunakan bahasa gaul yang tidak memperhatikan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.Â
Selain itu, penggunaan bahasa asing dalam berkomunikasi juga dapat menggeser penggunaan bahasa Indonesia. Hal ini dapat berpotensi mengancam eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan persatuan Republik Indonesia.
Bahasa gaul dan bahasa asing juga memiliki dampak positif dan negatifnya.
Dampak positifnya, yaitu :
1. Penggunaan bahasa gaul dapat meningkatkan kreativitas remaja dalam berkomunikasi dan menyampaikan opini.
2. Bahasa gaul dapat mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia dengan penambahan kosakata baru dan inovasi dalam penggunaan bahasa.
Dampak negatifnya, yaitu:
1. Penggunaan bahasa gaul dapat mengancam eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, karena remaja lebih sering menggunakan bahasa gaul untuk berkomunikasi.
2. Mempersulit penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Menurunnya derajat bahasa Indonesia.
Perkembangan bahasa ini juga dipengaruhi oleh globalisasi dan teknologi. Akses yang mudah terhadap informasi global melalui internet dan media sosial mempercepat adopsi kata-kata dan frasa bahasa Inggris dalam komunikasi sehari-hari. Anak muda lebih sering menggunakan istilah-istilah asing dalam percakapan mereka, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Selain itu, pendidikan juga berperan dalam memudarnya bahasa Indonesia. Di sekolah internasional dan sekolah swasta bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa inggris, bahkan disekolah negripun bahasa inggris memiliki porsi yang besar. Sementara itu, pengajaran bahasa Indonesia seringkali kurang mendapat perhatian yang memadai. Kurikulum yang tidak seimbang ini membuat generasi muda lebih terbiasa dan nyaman menggunakan bahasa Inggris dibandingkan bahasa Indonesia.
Untuk mengatasi fenomena-fenomena ini, pemerintah, orang tua, dan lembaga pendidikan perlu mengadakan kampanye dan sosialisasi tentang pentingnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H