Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hybrid Working: Masih Relevankah di Tahun 2025?

26 Desember 2024   17:16 Diperbarui: 26 Desember 2024   17:16 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di tahun 2025, hybrid working diprediksi akan tetap relevan, terutama dg perkembangan teknologi yg mendukung gaya kerja ini (Foto: Ivan Samkov/Pexels)

Pasca pandemi, hybrid working menjadi model kerja yang banyak diminati. Kombinasi antara bekerja di kantor dan dari rumah ini dianggap sebagai solusi ideal yang mengakomodasi fleksibilitas dan efisiensi. Namun, dengan mendekati tahun 2025, muncul pertanyaan: apakah hybrid working masih relevan?

Keuntungan Hybrid Working untuk Pekerja

Bagi banyak pekerja, hybrid working adalah angin segar. Model ini mengurangi stres akibat perjalanan panjang dan kemacetan, memberikan waktu lebih untuk keluarga, dan memungkinkan pengelolaan waktu yang lebih baik. 

Tak perlu lagi khawatir memilih outfit atau terlambat karena transportasi. Selain itu, bekerja dari rumah bisa meningkatkan fokus karena minim distraksi yang sering terjadi di kantor.

Namun, hybrid working juga memiliki tantangan. Tidak semua pekerja memiliki lingkungan rumah yang mendukung produktivitas. Koneksi internet yang tidak stabil, kurangnya ruang kerja, atau gangguan dari anggota keluarga sering menjadi kendala. Hal ini memunculkan kebutuhan akan manajemen diri yang baik untuk tetap produktif di rumah.

Pengaruh Hybrid Working bagi Pelaku Usaha

Bagi pelaku usaha, hybrid working menawarkan efisiensi biaya. Dengan lebih sedikit karyawan yang hadir secara fisik di kantor, pengeluaran untuk utilitas, sewa kantor, dan fasilitas lain dapat ditekan. Model ini juga memperluas jangkauan perusahaan dalam merekrut talenta terbaik tanpa terbatas oleh lokasi geografis.

Namun, hybrid working juga memunculkan tantangan dalam hal pengelolaan tim. Koordinasi dan komunikasi bisa menjadi lebih kompleks, terutama jika karyawan memiliki jam kerja yang berbeda. Untuk pelaku usaha, penting memastikan setiap anggota tim merasa terhubung meski bekerja dari lokasi berbeda.

Relevansi Hybrid Working di Tahun 2025

Melihat tren teknologi dan kebutuhan fleksibilitas, hybrid working kemungkinan besar masih akan relevan di tahun 2025. Banyak perusahaan telah beradaptasi dengan model ini dan menciptakan sistem kerja yang mendukung produktivitas di mana saja. Kemajuan teknologi, seperti platform kolaborasi online dan alat manajemen kerja, semakin memperkuat potensi hybrid working.

Namun, relevansi ini tetap bergantung pada jenis industri dan budaya kerja perusahaan. Sektor seperti teknologi atau media mungkin lebih mudah mengadopsi hybrid working dibandingkan sektor manufaktur atau layanan pelanggan yang membutuhkan kehadiran fisik.

Plus Minus Hybrid Working

Keuntungan:

1. Fleksibilitas waktu: Pekerja dapat menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan pribadi.

2. Efisiensi biaya dan waktu: Mengurangi biaya transportasi dan waktu perjalanan.

3. Produktivitas tinggi: Fokus meningkat dengan suasana kerja yang nyaman.

Kekurangan:

1. Kurangnya interaksi langsung: Dapat mengurangi rasa kebersamaan tim.

2. Kesulitan komunikasi: Koordinasi jarak jauh lebih kompleks.

3. Kesenjangan akses teknologi: Tidak semua pekerja memiliki fasilitas kerja yang memadai di rumah.

Bagaimana Pekerja dan Pelaku Usaha Menyikapi Hybrid Working?

Bagi pekerja, penting untuk menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. Membuat jadwal yang terorganisir dan menciptakan ruang kerja khusus di rumah dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas.

Sementara itu, pelaku usaha perlu memastikan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti sistem keamanan data yang kuat dan platform komunikasi yang efektif. Investasi dalam pelatihan untuk membangun budaya kerja hybrid juga sangat diperlukan.

Kesimpulan: Pilih Mana, Hybrid atau Offline?

Pilihan antara hybrid dan kerja offline sepenuhnya bergantung pada preferensi pribadi dan kebutuhan pekerjaan. Hybrid working menawarkan fleksibilitas, sementara kerja offline tetap menjadi pilihan untuk menciptakan interaksi sosial yang lebih erat.

Di tahun 2025, hybrid working diprediksi akan tetap relevan, terutama dengan perkembangan teknologi yang mendukung gaya kerja ini. Dengan memahami kelebihan dan kekurangannya, baik pekerja maupun pelaku usaha dapat memaksimalkan manfaat dari model kerja ini.

Bagaimana dengan kamu, lebih suka hybrid atau offline?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun