Siswa tidak mendapatkan evaluasi yang sesuai dengan kemampuan mereka, sehingga mereka sulit berkembang secara optimal.
-Menurunkan Integritas Sistem Pendidikan:
Praktik ini menciptakan ketidakpercayaan terhadap kredibilitas lembaga pendidikan.
-Menghambat Kompetensi di Masa Depan:
Siswa yang terbiasa "dibantu" tidak siap menghadapi tantangan dunia nyata, baik di bidang akademik maupun profesional.
Solusi Mengatasi Manipulasi Nilai
Untuk mengurangi dan menghentikan fenomena ini, beberapa solusi dapat diterapkan:
1. Penerapan Sistem Evaluasi yang Komprehensif:
Pendidikan harus menilai siswa secara holistik, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sistem ini bisa mencakup portofolio tugas, penilaian proyek, hingga keterampilan praktis, sehingga fokus tidak hanya pada ujian tertulis.
2. Transparansi dalam Penilaian
Guru harus membuka hasil evaluasi dan metode penilaiannya kepada siswa dan orang tua untuk menghindari manipulasi. Pengawasan lebih ketat oleh pihak berwenang juga diperlukan.
3. Peningkatan Kesadaran Orang Tua:
Edukasi kepada orang tua tentang pentingnya nilai yang jujur lebih baik daripada nilai yang tinggi tetapi tidak merefleksikan kemampuan siswa.
4. Sanksi untuk Praktik Manipulasi:
Pemerintah perlu menetapkan aturan yang jelas dan sanksi tegas bagi pihak yang terbukti melakukan manipulasi nilai, baik individu maupun institusi.
5. Pelatihan Guru
Guru perlu mendapatkan pelatihan untuk memahami pentingnya etika profesional dan bagaimana memberikan evaluasi yang konstruktif tanpa manipulasi.