3. Promosi Budaya LokalÂ
Kombinasi bahasa daerah dengan tren modern turut melestarikan budaya lokal.
Namun, ada pula tantangan. Salah satunya adalah potensi miskomunikasi antar generasi, di mana generasi sebelumnya mungkin kesulitan memahami istilah-istilah baru ini.
Selain itu, penggunaan bahasa informal yang terlalu dominan bisa memengaruhi kemampuan formal berbahasa, terutama di lingkungan pendidikan atau profesional.
Peran Pendidikan dan Media
Dalam menghadapi perubahan ini, pendidikan dan media memiliki peran penting untuk menyeimbangkan penggunaan bahasa formal dan informal.
Sekolah bisa mulai memperkenalkan literasi digital yang mengajarkan cara berkomunikasi efektif di media sosial tanpa melupakan etika dan tata bahasa.
Media juga dapat menjadi sarana edukasi dengan mengemas konten berbahasa formal dalam format menarik bagi Gen Z.
Perubahan bahasa yang dibawa oleh Gen Z adalah bukti nyata bahwa bahasa adalah entitas hidup yang terus berkembang.
Di Indonesia, perubahan ini tidak hanya menjadi cerminan kreativitas anak muda tetapi juga memperlihatkan bagaimana budaya lokal dan global saling memengaruhi.
Meski ada tantangan, fenomena ini menunjukkan potensi besar bagi perkembangan budaya dan komunikasi di era digital.
Bahasa Gen Z mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, tetapi itu adalah bentuk ekspresi zaman yang harus kita apresiasi. Seperti kata mereka, "stay santuy, bro!"