Hierarki kebutuhan Abraham Maslow telah lama menjadi landasan dalam memahami motivasi manusia, dimulai dari kebutuhan dasar hingga aktualisasi diri. Namun, perspektif Islam menawarkan pemahaman yang lebih holistik, mengintegrasikan kebutuhan spiritual sebagai inti dari kehidupan manusia.
Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana hierarki kebutuhan Maslow dapat dipandang ulang melalui lensa ajaran Islam, sehingga menciptakan pendekatan yang lebih seimbang antara duniawi dan ukhrawi.
Maslow dan Hierarki Kebutuhannya
Maslow mengajukan teori hierarki kebutuhan manusia yang terdiri dari lima tingkatan:
1. Kebutuhan fisiologis: Makan, minum, tidur.
2. Keamanan: Perlindungan fisik dan finansial.
3. Rasa memiliki dan cinta: Hubungan sosial yang bermakna.
4. Penghargaan: Pengakuan dan penghormatan dari orang lain.
5. Aktualisasi diri:Â Menggapai potensi tertinggi seseorang.
Meskipun relevan, teori ini lebih condong pada pandangan materialistik, mengesampingkan aspek spiritual yang sangat penting dalam Islam.
Islam dan Kebutuhan Manusia
Islam memandang manusia sebagai makhluk dengan kebutuhan yang seimbang antara jasmani dan rohani. Dalam Al-Qur'an dan hadits, kebutuhan spiritual ditempatkan sebagai prioritas, karena keimanan kepada Allah SWT menjadi landasan hidup seorang Muslim.