Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Deinfluencing: Tren Gen Z dalam Membangun Kesadaran Finansial

14 Desember 2024   05:38 Diperbarui: 14 Desember 2024   05:38 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deinfluencing menjadi viral di TikTok & Instagram ketika Gen Z mulai menyadari dampak buruk budaya konsumtif(Foto: AS Photography/Pexels)

Mengapa Deinfluencing Populer di Kalangan Gen Z?

Generasi Z dikenal sebagai generasi yang melek teknologi dan sosial media. Namun, di tengah gempuran tren belanja impulsif yang sering dipromosikan oleh influencer, lahir gerakan baru bernama deinfluencing. 

Gerakan ini bertujuan untuk mengajak audiens lebih bijak dalam konsumsi, memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan, dan menolak pengaruh konsumtif yang berlebihan.

Deinfluencing menjadi viral di TikTok dan Instagram ketika Gen Z mulai menyadari dampak buruk budaya konsumtif. Banyak yang mulai mempromosikan produk-produk sederhana, alternatif murah, atau bahkan mendorong untuk tidak membeli produk tertentu sama sekali. Mereka menganjurkan untuk fokus pada kualitas, fungsi, dan keberlanjutan.

Hubungan Deinfluencing dengan Kesadaran Finansial

Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran nilai dalam cara generasi muda memandang uang dan gaya hidup. Berikut beberapa poin penting terkait deinfluencing dan dampaknya terhadap kesadaran finansial:

1. Mengurangi FOMO (Fear of Missing Out)

Deinfluencing membantu Gen Z melawan tekanan sosial untuk mengikuti tren mahal. Dengan cara ini, mereka belajar memprioritaskan kebutuhan dan mengelola pengeluaran lebih baik.

2. Mendukung Gaya Hidup Minimalis

Gerakan ini mendorong orang untuk mempertimbangkan ulang pembelian mereka, mengurangi barang yang tidak perlu, dan hanya membeli yang benar-benar bermanfaat. Hal ini sejalan dengan prinsip minimalisme yang menekankan pada hidup sederhana.

3. Meningkatkan Literasi Keuangan

Dengan menyadari dampak pengeluaran impulsif, Gen Z mulai belajar cara membuat anggaran, menabung, dan berinvestasi. Deinfluencing memicu diskusi tentang pentingnya memiliki dana darurat dan kebebasan finansial.

4. Mendukung Produk Lokal dan Berkelanjutan

Banyak pendukung deinfluencing juga mendorong konsumsi yang lebih ramah lingkungan dan mendukung usaha kecil. Hal ini sejalan dengan kepedulian mereka terhadap isu sosial dan lingkungan.

Dampak Positif Deinfluencing pada Gaya Hidup Gen Z

Gerakan deinfluencing memiliki dampak besar pada perilaku konsumsi Gen Z:

Lebih Berhati-hati dalam Membeli: Mereka mulai mempertimbangkan nilai jangka panjang dari setiap pembelian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun