Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menakar Kepopuleran Chat Dibanding Telepon: dan Etika yang Perlu Diketahui

12 Desember 2024   14:05 Diperbarui: 12 Desember 2024   14:05 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital, komunikasi melalui chat semakin menjadi pilihan utama dibandingkan telepon. Platform seperti WhatsApp, Telegram, dan aplikasi serupa telah menggantikan panggilan suara sebagai cara berkomunikasi yang lebih praktis dan efisien. Mengapa chat begitu digandrungi, dan bagaimana menjaga etika dalam penggunaannya? Berikut ulasannya.

Alasan Chat Lebih Disukai

1. Fleksibilitas Waktu

Chat memungkinkan seseorang untuk mengirim pesan kapan saja tanpa harus memastikan penerima sedang tersedia. Pesan dapat dibaca dan dibalas sesuai kenyamanan masing-masing pihak, menjadikannya lebih fleksibel dibandingkan telepon yang membutuhkan perhatian langsung.

2. Privasi Terjaga

Dalam situasi publik atau lingkungan kerja, mengetik pesan lebih sopan dan tidak mengganggu orang lain. Seseorang dapat tetap berkomunikasi tanpa harus khawatir suara mereka terdengar oleh sekitar.

3. Mudah Diarsipkan

Chat menyimpan riwayat percakapan secara otomatis, memudahkan pengguna untuk mencari informasi penting yang telah dibahas sebelumnya. Hal ini tidak bisa dilakukan dengan panggilan telepon biasa tanpa perekaman.

4. Efisiensi dan Singkat

Komunikasi lewat chat cenderung lebih langsung pada poin pembicaraan. Sebaliknya, panggilan telepon sering kali diisi dengan basa-basi yang memakan waktu.

5. Dukungan Media Beragam

Chat memungkinkan pengguna untuk mengirim gambar, video, dokumen, hingga stiker yang memperkaya ekspresi. Hal ini meningkatkan pengalaman komunikasi yang lebih personal dan menyenangkan dibandingkan panggilan suara.

Etika Berkomunikasi Lewat Chat

Meski praktis, penggunaan chat juga memiliki etikanya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau ketidaknyamanan. Berikut adalah beberapa pedoman penting:

1. Perhatikan Waktu Pengiriman

Hindari mengirim pesan di luar jam yang wajar, seperti larut malam atau dini hari, kecuali dalam keadaan darurat.

2. Jelaskan Maksud dengan Jelas

Usahakan menulis pesan dengan jelas dan tidak bertele-tele agar mudah dipahami. Jika pesan terlalu panjang, gunakan format paragraf atau poin untuk mempermudah pembacaan.

3. Hindari Spam atau Pesan Berlebihan

Mengirim pesan berulang atau terlalu banyak dalam waktu singkat dapat mengganggu penerima. Tunggu respon sebelum mengirim pesan berikutnya.

4. Gunakan Bahasa yang Sopan

Hindari penggunaan kata-kata kasar atau emoji berlebihan yang bisa disalahartikan. Sesuaikan gaya bahasa dengan hubungan Anda dengan penerima.

5. Gunakan Fitur Sesuai Kebutuhan

Jangan asal menambahkan orang ke dalam grup tanpa izin, dan manfaatkan fitur seperti voice note hanya jika diperlukan.

6. Respon dengan Bijak

Jika Anda tidak bisa langsung merespons, beri tanda seperti "sebentar" atau "akan saya balas nanti" untuk menghindari kesan mengabaikan.

7. Pahami Konteks dan Hubungan

Sesuaikan cara berkomunikasi dengan siapa Anda berbicara. Obrolan dengan teman dekat tentu berbeda dengan pesan kepada atasan atau klien.

Popularitas komunikasi melalui chat tidak lepas dari keunggulannya yang fleksibel, efisien, dan mendukung media beragam. Namun, penting untuk tetap menjaga etika dalam penggunaannya agar hubungan komunikasi tetap berjalan lancar tanpa menimbulkan kesalahpahaman. 

Dengan mempraktikkan pedoman di atas, komunikasi lewat chat dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat.

Jika Anda lebih suka menggunakan chat, jangan lupa untuk mempertimbangkan konteks, tujuan, dan karakteristik penerima pesan Anda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun