Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengatasi Krisis Fatherless, Pentingnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak

5 Desember 2024   06:41 Diperbarui: 5 Desember 2024   06:42 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-Membantu anak menghadapi tantangan: Ayah dapat menjadi pembimbing dalam mengatasi masalah dan mengambil keputusan.

Solusi untuk Mengatasi Fenomena Fatherless

1. Menyadarkan Ayah tentang Peran Utama Mereka

Ayah perlu menyadari bahwa keberadaan mereka tidak bisa digantikan. Kampanye edukasi tentang pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan harus lebih digalakkan melalui komunitas, media, dan institusi pendidikan.

2. Mendukung Ayah agar Lebih Terlibat

Banyak ayah absen bukan karena keinginan mereka, tetapi karena tuntutan pekerjaan atau kurangnya pemahaman tentang cara terlibat. Perusahaan dapat memberikan kebijakan kerja yang lebih ramah keluarga, seperti cuti ayah atau jam kerja fleksibel.

3. Membangun Komunikasi Positif di Keluarga

Ayah dan ibu perlu bekerja sama dalam membangun komunikasi yang sehat untuk mendukung pengasuhan bersama. Konflik antarorang tua yang diminimalkan akan memberikan lingkungan yang lebih stabil bagi anak.

4. Memanfaatkan Figur Ayah Pengganti

Jika seorang ayah benar-benar tidak bisa hadir, anak masih dapat diarahkan oleh figur ayah pengganti, seperti kakek, paman, atau mentor laki-laki yang bijaksana.

5. Mendukung Anak Melalui 

Pendampingan Psikologis
Anak yang mengalami dampak fatherless memerlukan dukungan tambahan, seperti konseling, untuk membantu mereka mengatasi emosi yang muncul akibat absennya figur ayah.

6. Menggunakan Teknologi untuk Membangun Kedekatan

Jika ayah bekerja jauh, teknologi seperti video call dapat digunakan untuk tetap menjaga hubungan dengan anak, sehingga anak tetap merasa kehadiran ayahnya.

Fenomena fatherless adalah tantangan besar yang dapat berdampak serius pada generasi mendatang. Namun, dengan kesadaran dan langkah konkret, peran ayah yang hilang dapat dihidupkan kembali. 

Ayah perlu memahami bahwa kehadiran mereka bukan sekadar secara fisik, tetapi juga emosional. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri, tangguh, dan memiliki masa depan cerah.

Seorang ayah tidak harus sempurna, tetapi kehadirannya adalah fondasi kuat untuk kehidupan anak yang lebih baik.”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun