Apa Itu Trauma Bonding?
Trauma bonding adalah keterikatan emosional yang berkembang dalam hubungan yang tidak sehat atau berbahaya, terutama yang melibatkan penyalahgunaan emosional, fisik, atau psikologis. Dalam situasi ini, korban sering kali merasa terjebak, meskipun sadar hubungan tersebut merugikan. Ketergantungan emosional ini muncul karena pola siklus penyalahgunaan yang melibatkan fase manipulasi, pemberian kasih sayang, dan pelecehan.
Dikutip dari beberapa sumber, Fenomena ini umum terjadi dalam hubungan romantis, keluarga, atau bahkan dalam lingkungan kerja.Â
Pelaku cenderung menciptakan situasi yang membingungkan korban, sehingga korban merasa bertanggung jawab atas tindakan pelaku atau terus berharap perubahan yang lebih baik.
Tanda-Tanda Trauma Bonding
1. Kesulitan Meninggalkan Hubungan
Korban merasa tidak mampu meninggalkan hubungan meskipun sadar akan bahayanya.
2. Merasionalisasi Perilaku Pelaku
Korban sering mencari alasan untuk membenarkan tindakan pelaku.
3. Ketergantungan Emosional
Korban merasa tidak mampu hidup tanpa pelaku.
4. Siklus Kasih Sayang dan Kekerasan
Hubungan ini ditandai oleh pola bergantian antara kasih sayang intens dan kekerasan emosional atau fisik.
5. Rasa Bersalah Berlebihan
Korban merasa bertanggung jawab atas konflik atau perilaku pelaku.
Mengapa Trauma Bonding Terjadi?
Trauma bonding sering terjadi karena respons psikologis terhadap pelecehan, seperti ketergantungan emosional dan rasa takut.Â
Selain itu, hormon seperti dopamin dan kortisol yang dilepaskan selama fase baik dan buruk menciptakan "efek ketagihan" pada hubungan tersebut.