Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kutu Loncat di Dunia Kerja: Pilihan Cerdas atau Risiko Karir?

20 November 2024   18:59 Diperbarui: 20 November 2024   19:01 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena kutu loncat di dunia kerja kerap memicu perdebatan antara keputusan bijak dan risiko karir (sumber: RDNE/Pexels)

Perekrut sering melihat riwayat kerja yang terlalu sering berpindah sebagai tanda kurangnya komitmen. Ini bisa menjadi penghalang dalam mendapatkan pekerjaan di masa depan.

2. Adaptasi yang Berulang

Setiap lingkungan kerja memiliki budaya yang berbeda. Sering berpindah memaksa seseorang terus-menerus beradaptasi, yang bisa melelahkan dan mengurangi produktivitas.

3. Kurangnya Portofolio yang Mendalam

Dengan waktu singkat di sebuah perusahaan, kontribusi yang signifikan mungkin sulit dicapai. Ini dapat memengaruhi bagaimana rekam jejak profesional dipandang oleh perekrut.

4. Kehilangan Jaringan Profesional

Loyalitas yang rendah terhadap perusahaan bisa mengurangi kesempatan membangun hubungan profesional jangka panjang, yang sering kali penting dalam pengembangan karir.

Bagaimana Menentukan Pilihan?

Evaluasi Tujuan Karir

Sebelum memutuskan untuk pindah, penting untuk menilai apakah keputusan ini benar-benar mendukung tujuan jangka panjang Anda. Jangan hanya tergoda oleh gaji lebih tinggi tanpa mempertimbangkan perkembangan skill dan kestabilan.

Komunikasikan Alasan dengan Jelas

Jika Anda memutuskan untuk menjadi kutu loncat, pastikan Anda memiliki alasan yang logis dan dapat diterima. Dalam wawancara kerja, fokuskan cerita pada bagaimana setiap pengalaman membantu Anda tumbuh sebagai profesional.

Pertimbangkan Risiko Jangka Panjang

Selalu pertimbangkan bagaimana keputusan Anda memengaruhi reputasi profesional di masa depan. Apakah Anda ingin dikenal sebagai pekerja yang fleksibel atau justru tidak loyal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun