Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

7 Prinsip Keuangan untuk Hidup Lebih Sejahtera: Mulai dari Sekarang!

19 November 2024   15:37 Diperbarui: 19 November 2024   15:38 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi mengelola keuangan (sumber gambar: Shutter stock via Okezone)

Pernahkah Anda merasa kesulitan mengatur keuangan atau bingung kemana perginya penghasilan Anda? Jika iya, bisa jadi Anda belum menerapkan mindset finansial yang tepat. Mengelola uang bukan hanya soal menabung, tetapi juga soal bagaimana memanfaatkan uang untuk memberikan manfaat jangka panjang.

Dalam artikel ini, dirangkum dari berbagai sumber, akan mengupas secara mendalam tujuh prinsip keuangan yang bisa membantu Anda hidup lebih sejahtera, bebas dari beban finansial, dan siap menghadapi masa depan.

1. Siapkan Dana Darurat Sebagai Tameng Finansial

Bayangkan situasi darurat, seperti kendaraan rusak, biaya kesehatan mendadak, atau kehilangan pekerjaan. Situasi ini sering kali menjadi pukulan berat jika tidak memiliki dana darurat. Dana darurat adalah "tabungan penyelamat" yang sebaiknya disiapkan setara dengan 3-6 bulan pengeluaran rutin Anda.

Cara Memulai:

-Sisihkan minimal 10-20% penghasilan setiap bulan.

-Simpan dana di rekening terpisah yang mudah diakses, tetapi tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Dengan adanya dana darurat, Anda tidak perlu mengambil utang yang bisa memberatkan di kemudian hari.

2. Selektif dalam Mengeluarkan Uang

Membedakan kebutuhan dan keinginan adalah langkah awal yang penting dalam pengelolaan keuangan. Kerap kali, pengeluaran tidak terkontrol karena dorongan emosional, seperti mengikuti tren atau belanja impulsif.

Tips Menjaga Pengeluaran:

-Gunakan aturan 50/30/20: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan/investasi.

-Evaluasi pengeluaran bulanan Anda secara rutin, dan cari pos yang bisa dikurangi tanpa mengorbankan kualitas hidup.

Dengan selektif, Anda akan lebih fokus menggunakan uang untuk hal yang benar-benar bermanfaat.

3. Hindari Utang Konsumtif, Nikmati Hidup Tanpa Beban

Utang konsumtif, seperti membeli barang mewah yang tidak dibutuhkan, sering kali menjadi penyebab stres finansial. Sebaliknya, utang produktif, seperti untuk pendidikan atau usaha, dapat membantu menciptakan peluang jangka panjang.

Langkah Menghindari Utang:

-Gunakan sistem "tunda keinginan." Jika ingin membeli sesuatu, tunggu selama 30 hari sebelum memutuskan.

-Hindari penggunaan kartu kredit untuk pembelian yang tidak bisa dilunasi penuh dalam satu siklus tagihan.

Hidup tanpa utang konsumtif memberikan ketenangan pikiran dan kebebasan finansial yang lebih besar.

4. Buat Uang Bekerja untuk Anda

Daripada hanya bekerja untuk uang, mulailah berpikir bagaimana uang bisa bekerja untuk Anda. Konsep ini dikenal sebagai "pendapatan pasif," di mana uang Anda menghasilkan keuntungan tanpa Anda harus aktif bekerja.

Contoh Pendapatan Pasif:

-Investasi saham dividen.

-Menyewakan properti atau kendaraan.

-Royalti dari hak cipta, seperti buku atau karya seni.

Dengan pendapatan pasif, Anda dapat menciptakan aliran pendapatan tambahan yang memperkuat keuangan Anda.

5. Mulai Investasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Investasi adalah langkah penting untuk memastikan kesejahteraan finansial di masa depan, terutama saat memasuki masa pensiun. Dengan berinvestasi, Anda memberikan peluang pada uang Anda untuk tumbuh seiring waktu.

Cara Memulai Investasi:

-Tentukan tujuan investasi (pendidikan anak, pensiun, membeli rumah).

-Pilih instrumen investasi sesuai profil risiko, seperti reksa dana, emas, atau saham.

-Manfaatkan teknologi, seperti aplikasi investasi digital yang user-friendly.

Mulai investasi sedini mungkin agar Anda bisa menikmati hasilnya di masa depan.

6. Manfaatkan Dividen untuk Reinvestasi

Ketika investasi Anda mulai menghasilkan dividen atau keuntungan, langkah bijaknya adalah menggunakan hasil tersebut untuk reinvestasi. 

Langkah ini membantu portofolio investasi Anda tumbuh lebih cepat melalui efek bunga majemuk.

Apa yang Harus Dilakukan?

-Gunakan dividen untuk membeli aset tambahan.

-Hindari godaan untuk menggunakan dividen sebagai dana konsumsi.

Reinvestasi adalah cara cerdas untuk mempercepat pertumbuhan aset Anda tanpa menambah beban penghasilan.

7. Jangan Tunggu Kaya untuk Memulai Investasi

Banyak orang salah kaprah, menganggap investasi hanya untuk mereka yang memiliki penghasilan besar. 

Padahal, investasi bisa dimulai dengan nominal kecil. Kuncinya adalah konsistensi dan keberanian untuk memulai.

Langkah Awal untuk Pemula:

-Mulai dengan produk investasi yang terjangkau, seperti reksa dana pasar uang.

-Tetapkan target bulanan, misalnya Rp100.000, untuk disisihkan ke instrumen investasi.

Semakin cepat Anda memulai, semakin besar peluang Anda untuk menikmati hasilnya di masa depan

Mengubah mindset finansial tidak terjadi dalam semalam. Dibutuhkan komitmen, konsistensi, dan disiplin untuk menerapkan prinsip-prinsip di atas. 

Dengan memulai langkah kecil hari ini, Anda sedang membangun fondasi kehidupan finansial yang stabil dan sejahtera. Ingat, masa depan yang lebih baik dimulai dari keputusan bijak yang Anda ambil sekarang.

Apakah Anda sudah siap mengelola keuangan dengan lebih baik? Mulailah dari salah satu prinsip di atas dan lihat bagaimana perubahan kecil ini dapat membawa dampak besar dalam hidup Anda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun