Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tren Wanita Ambil KPR Meningkat: Inilah Pandangan Pengamat Properti

12 November 2024   14:07 Diperbarui: 12 November 2024   14:10 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah dinamika perkembangan industri properti di Indonesia, tren terbaru menunjukkan peningkatan jumlah wanita yang mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Nixon Napitupulu, Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), seperti dikutip detik.com baru-baru ini mengungkapkan bahwa minat kaum wanita terhadap KPR semakin meningkat. 

Fenomena ini memberikan berbagai perspektif yang menarik, khususnya bagi industri properti dan sektor perbankan. Para pengamat properti menilai tren ini sebagai tanda perubahan sosial yang signifikan sekaligus tantangan dan peluang bagi industri perumahan. 

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan tren tersebut serta pendapat dari para pengamat.

1. Meningkatnya Kemandirian Finansial Wanita

Para pengamat properti menilai bahwa faktor utama yang mendorong meningkatnya jumlah wanita yang mengambil KPR adalah kemandirian finansial mereka yang kian tinggi. Banyak wanita kini memiliki karier yang mapan dengan pendapatan yang memadai untuk memiliki rumah sendiri. 

Menurut pengamat properti senior, Arief Setiawan, peningkatan kemandirian finansial pada wanita memberi dampak positif pada kepercayaan diri mereka untuk berinvestasi di sektor properti.

"Peran wanita dalam ekonomi kini sangat penting. Mereka tak lagi bergantung pada pasangan atau keluarga untuk memiliki aset seperti rumah. Fenomena ini menunjukkan bahwa wanita Indonesia semakin berani mengambil langkah besar dalam hal investasi jangka panjang," kata Arief.

2. Tren Wanita Menikah di Usia yang Lebih Matang

Usia pernikahan yang semakin matang juga menjadi salah satu faktor yang mendukung tren ini. Para wanita, terutama di kota besar, memilih menunda pernikahan dan fokus pada karier serta kestabilan finansial terlebih dahulu. 

Pengamat properti lainnya, Lina Wati, menjelaskan bahwa banyak wanita memprioritaskan kemandirian sebelum memasuki kehidupan pernikahan. Dengan demikian, memiliki rumah menjadi simbol kesuksesan dan keamanan bagi mereka.

"Wanita yang mapan secara finansial lebih mungkin mempertimbangkan KPR sebagai investasi penting bagi masa depan mereka. Ini adalah bentuk antisipasi terhadap kebutuhan hidup di masa mendatang," ungkap Lina.

3. Lingkungan Perbankan yang Semakin Mendukung

Bank-bank kini menawarkan berbagai program KPR yang lebih ramah bagi wanita, termasuk kebijakan bunga ringan dan tenor yang fleksibel. Nixon Napitupulu mengungkapkan bahwa BTN, misalnya, memiliki berbagai produk KPR yang disesuaikan dengan kebutuhan kaum wanita. 

Lingkungan perbankan yang lebih inklusif ini semakin mendukung wanita untuk mengambil langkah dalam kepemilikan rumah.

"Dengan berbagai fasilitas yang mempermudah proses KPR, kami melihat peningkatan jumlah nasabah wanita yang tertarik mengajukan KPR. 

Hal ini menunjukkan bahwa wanita kini memiliki kendali lebih besar dalam menentukan pilihan keuangan mereka sendiri," kata Nixon.

4. Semakin Banyak Wanita yang Teredukasi Soal Investasi Properti

Faktor lain yang mendorong peningkatan minat wanita pada KPR adalah semakin meningkatnya edukasi mengenai investasi properti. Banyak wanita yang menyadari bahwa memiliki rumah adalah investasi yang stabil dan dapat memberi keamanan finansial di masa depan. 

Pengamat properti Rahmat Hidayat menilai bahwa perubahan ini menunjukkan adanya pergeseran pola pikir dalam masyarakat terkait investasi.

"Kesadaran kaum wanita terhadap pentingnya investasi properti sebagai aset masa depan semakin meningkat. Bagi mereka, memiliki rumah adalah cara untuk memastikan perlindungan finansial yang kuat," jelas Rahmat.

5. Fenomena Social Media dan Influencer Wanita

Media sosial turut berperan dalam memengaruhi pandangan wanita terhadap kepemilikan rumah. Banyak influencer wanita yang mempromosikan pentingnya kemandirian, termasuk dalam memiliki aset properti. 

Konten-konten inspiratif ini memberikan dorongan emosional bagi para wanita untuk menginvestasikan penghasilan mereka dalam KPR.

"Media sosial kini menjadi wadah yang kuat untuk mendorong perubahan perilaku, termasuk soal investasi rumah. Ketika wanita melihat sosok inspiratif yang berhasil memiliki rumah sendiri, mereka terdorong untuk melakukan hal yang sama," tutur Arief Setiawan.

6. Tantangan dan Harapan bagi Industri Properti

Meningkatnya jumlah wanita yang mengambil KPR membawa tantangan tersendiri bagi industri properti. Industri ini diharapkan mampu menyediakan hunian yang memenuhi selera dan kebutuhan kaum wanita. 

Selain itu, permintaan yang semakin tinggi dari wanita juga menuntut bank untuk lebih kreatif dalam menawarkan produk KPR yang menarik dan sesuai dengan kondisi finansial nasabah wanita.

Para pengamat melihat tren ini sebagai peluang yang baik untuk meningkatkan pasar KPR dan mengubah pendekatan industri properti. Program dan promosi KPR yang lebih inklusif untuk kaum wanita dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap kepemilikan rumah.

Kesimpulan

Tren peningkatan wanita yang mengambil KPR adalah fenomena positif yang mencerminkan perubahan sosial di Indonesia. Wanita kini semakin berani dan mandiri dalam menentukan keputusan keuangan mereka, termasuk dalam memiliki aset properti. 

Di sisi lain, tren ini memberikan peluang bagi industri perbankan dan properti untuk mengembangkan produk-produk yang mendukung inklusivitas. Dalam jangka panjang, tren ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas ekonomi dan mengurangi kesenjangan gender di sektor kepemilikan properti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun