Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gen Z dan Tren Memilih Pengalaman Perjalanan Dibanding Kepemilikan Material

10 November 2024   06:31 Diperbarui: 11 November 2024   15:41 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu tren Gen z saat ini kecenderungan mereka untuk memilih pengalaman perjalanan daripada kepemilikan barang material (Sumber: Ahmed/Pexels)

Generasi Z, atau Gen Z, terkenal memiliki gaya hidup yang unik dan berbeda dari generasi sebelumnya. Salah satu tren menarik dari Gen Z adalah kecenderungan mereka untuk lebih memilih pengalaman perjalanan daripada kepemilikan barang material.

Data dari penelitian yang dilakukan oleh Garcia dan rekan-rekannya di Iran pada tahun 2023 menunjukkan bahwa Gen Z lebih sering menggunakan dana diskresioner mereka untuk perjalanan wisata dibandingkan menabung untuk tujuan konvensional seperti membeli rumah atau merencanakan pensiun.

Fenomena ini merupakan cerminan perubahan budaya yang lebih besar, di mana pengalaman hidup dianggap lebih berharga dibandingkan akumulasi benda fisik. Artikel ini akan membahas fenomena ini, alasan di balik pilihan tersebut, serta implikasinya.

Prinsip YOLO dan Nilai Pengalaman Hidup Bagi Gen Z

Salah satu konsep yang mengarahkan gaya hidup Gen Z adalah prinsip YOLO (You Only Live Once), yang mengajarkan bahwa hidup hanya satu kali dan harus dinikmati sebaik mungkin. Bagi Gen Z, prinsip ini tidak hanya sebatas slogan, tetapi menjadi filosofi hidup yang mendasari keputusan-keputusan finansial dan gaya hidup mereka.

Mereka lebih fokus pada hal-hal yang memberikan kepuasan emosional dan mendalam, seperti menjelajahi tempat-tempat baru, merasakan kebudayaan berbeda, dan membangun kenangan yang tak ternilai.

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang melihat kepemilikan rumah atau mobil sebagai pencapaian hidup, Gen Z justru lebih merasa bangga ketika bisa mengunjungi tempat-tempat unik atau mengikuti acara-acara yang memberi pengalaman berbeda.

Penelitian Garcia di Iran pada 2023 menunjukkan bahwa Gen Z menghabiskan lebih banyak waktu dan uang untuk bepergian ketimbang menabung untuk masa depan yang lebih konvensional. Mereka memprioritaskan "hidup saat ini" dan lebih terfokus pada pengalaman yang dapat mereka bagikan secara sosial, terutama di media sosial.

Platform-platform seperti Instagram dan TikTok pun memainkan peran besar dalam mempopulerkan pengalaman perjalanan, di mana banyak dari mereka yang menjadikannya sebagai "kebutuhan" yang harus dipenuhi.

Alasan Gen Z Lebih Memilih Pengalaman Dibanding Material

1. Kebutuhan Sosial dan Validasi Online

Kehadiran media sosial membuat Gen Z lebih terhubung secara global dan mendorong mereka untuk berbagi pengalaman hidup. Bagi mereka, unggahan foto-foto perjalanan di media sosial bukan hanya untuk pamer, tetapi juga bentuk dokumentasi personal yang membangun citra diri. Dari sisi ini, pengalaman hidup menjadi "aset sosial" yang lebih berharga dibandingkan barang material.

2. Pencarian Jati Diri Melalui Pengalaman

Gen Z sangat menghargai kebebasan dan pertumbuhan diri. Melalui perjalanan, mereka merasa dapat menemukan lebih banyak hal tentang diri mereka dan dunia di sekitar mereka. Pengalaman ini membantu mereka memahami perspektif baru, memecahkan stereotip, dan memperkaya pemahaman hidup.

3. Prioritas pada Kesehatan Mental dan Kepuasan Diri

Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman hidup, terutama perjalanan, berdampak positif terhadap kesehatan mental. Mengunjungi tempat-tempat baru, berinteraksi dengan budaya yang berbeda, dan berlibur dari rutinitas sehari-hari membantu mereka merasa lebih segar dan bahagia. Dampak positif ini lebih berarti daripada sekadar memiliki barang baru, yang efek kepuasannya cenderung sementara.

4. Perubahan Nilai Kepemilikan dalam Dunia Digital

Seiring dengan perkembangan dunia digital, kepemilikan barang fisik bagi Gen Z telah tergantikan oleh barang digital. Mereka lebih senang memiliki "koleksi" pengalaman yang bisa dibagikan, direkam, dan diabadikan dalam bentuk konten digital. Hal ini menciptakan pergeseran nilai di mana barang fisik dianggap tidak lagi memiliki makna yang sama seperti pada generasi sebelumnya.

Implikasi Jangka Panjang dari Pilihan Gen Z

Fenomena ini menimbulkan beberapa dampak pada berbagai sektor. Di bidang ekonomi, industri pariwisata dan hiburan mendapatkan keuntungan besar dengan meningkatnya permintaan dari segmen Gen Z. Penginapan unik, destinasi wisata alternatif, hingga festival budaya menjadi daya tarik tersendiri yang semakin populer di kalangan mereka.

Namun, di sisi lain, preferensi untuk "mengalami hidup sekarang" dapat menimbulkan tantangan finansial jangka panjang bagi generasi ini. Karena cenderung mengutamakan konsumsi pengalaman ketimbang investasi konvensional seperti rumah atau pensiun, ada kekhawatiran bahwa mereka mungkin menghadapi ketidakpastian finansial di masa mendatang.

Jika tren ini berlanjut, penting bagi Gen Z untuk tetap menyeimbangkan pengeluaran untuk kebutuhan saat ini dan investasi masa depan demi menjaga kestabilan ekonomi pribadi mereka.

Menyeimbangkan Pengalaman dan Kebutuhan Masa Depan

Meskipun pilihan Gen Z untuk fokus pada pengalaman hidup adalah hal yang positif, mereka juga perlu mempertimbangkan cara menjaga keseimbangan dalam hidup. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

Merencanakan Dana untuk Pengalaman Jangka Panjang

Alih-alih menghabiskan dana secara impulsif, Gen Z bisa merencanakan perjalanan jangka panjang dengan menabung secara berkala. Ini tidak hanya membantu mereka mencapai tujuan perjalanan yang lebih besar, tetapi juga mengasah keterampilan pengelolaan keuangan.

Mengambil Pendekatan Investasi yang Seimbang

Dalam merencanakan masa depan, penting bagi Gen Z untuk mempertimbangkan investasi jangka panjang. Selain menikmati pengalaman perjalanan, mereka juga bisa mulai berinvestasi, baik itu dalam bentuk asuransi, tabungan pensiun, atau instrumen investasi lainnya.

Mengembangkan Pengalaman sebagai Aset

Bagi mereka yang memiliki minat di bidang fotografi, menulis, atau konten perjalanan, pengalaman bisa dijadikan sumber penghasilan. Ini dapat menciptakan "aset" yang memiliki nilai ekonomi jangka panjang melalui blog, kanal YouTube, atau media sosial lainnya.

Pilihan Gen Z untuk lebih memprioritaskan pengalaman perjalanan daripada kepemilikan barang material merupakan bagian dari pergeseran budaya yang menekankan pentingnya kesejahteraan emosional dan kepuasan hidup.

Dengan pemahaman bahwa pengalaman lebih memiliki nilai yang mendalam, mereka mampu membangun hidup yang penuh dengan kenangan dan cerita. Namun, penting bagi mereka untuk tetap memperhatikan stabilitas keuangan jangka panjang agar dapat menikmati kehidupan tanpa kekhawatiran finansial.

Seperti kata pepatah, "Hidup adalah keseimbangan." Menggabungkan prinsip YOLO dengan perencanaan masa depan yang bijaksana akan membantu Gen Z membangun kehidupan yang bermakna dan stabil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun