Kepemimpinan yang humanis dan empatik memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif. Para pemimpin perlu memiliki pelatihan yang tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga kemampuan interpersonal, seperti:
-Kecerdasan emosional: Untuk membantu pemimpin memahami perasaan karyawan.
-Komunikasi yang suportif: Melatih pemimpin untuk berbicara secara empatik dan mendukung.
-Pengelolaan konflik: Agar pemimpin bisa menangani konflik antar-karyawan dengan bijaksana.
Dengan kepemimpinan yang humanis, karyawan merasa dihargai, dan budaya perundungan dapat ditekan seminimal mungkin.
Mengatasi perundungan di tempat kerja memerlukan upaya kolektif dari seluruh elemen perusahaan. Dengan mengenali tanda-tanda perundungan, mendukung keterbukaan, memberikan sanksi tegas, serta membangun budaya kerja yang inklusif, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.
Kesejahteraan mental karyawan adalah fondasi bagi produktivitas jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan psikologis karyawannya akan menuai manfaat besar, baik dari segi kinerja maupun loyalitas karyawan.
Dengan langkah-langkah di atas, mari bersama-sama ciptakan tempat kerja yang sehat, aman, dan bebas dari perundungan. Semoga bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H