Tindakan tegas ini akan memberikan sinyal jelas bahwa perusahaan tidak mentolerir perundungan, sekaligus melindungi karyawan lain dari tindakan intimidatif yang mungkin merusak lingkungan kerja.
5. Menyediakan Dukungan Psikologis bagi Korban
Perundungan dapat meninggalkan trauma mendalam pada korban, yang tidak hanya mempengaruhi karir tetapi juga kesejahteraan mental mereka. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya menyediakan:
-Sesi konseling: Baik melalui psikolog atau konselor internal perusahaan.
-Pelatihan coping skill:Â Untuk membantu korban mengelola stres dan meningkatkan ketahanan mental.
-Program pendampingan:Â Agar korban dapat berdiskusi dengan seseorang yang dipercaya selama proses pemulihan.
Dengan dukungan ini, karyawan yang pernah mengalami perundungan dapat pulih dan kembali bekerja dengan rasa aman.
6. Membangun Budaya Kerja yang Inklusif dan Kolaboratif
Perusahaan yang memiliki budaya inklusif akan mendorong sikap saling menghargai di antara karyawan. Untuk membangun budaya ini, perusahaan dapat:
-Merayakan perbedaan: Dengan menghargai keragaman budaya, latar belakang, dan kepribadian.
-Mengadakan aktivitas bersama:Â Seperti kegiatan kebersamaan yang bisa mempererat hubungan antar-karyawan.
-Mengutamakan kerjasama tim: Mendorong kerja sama antar-bagian akan memupuk rasa solidaritas dan kepedulian.
Budaya kerja yang positif adalah benteng utama dalam mencegah perundungan, karena setiap karyawan merasa diterima dan dihargai dalam lingkungan yang sehat.