Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Janji Swasembada Energi Pemerintahan Prabowo dan Tantangan yang Menanti

9 November 2024   05:28 Diperbarui: 9 November 2024   08:31 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas PLN Batam sedang membersihkan panel Surya di PLTS Tanjung Utama Batam (sumber gambar:Tempo/Yogi Eka Sahputra )

Pemerintahan Prabowo Subianto menempatkan swasembada energi sebagai salah satu prioritas utama dalam kebijakan nasional. Dalam situasi global yang tidak menentu dan kebutuhan energi yang semakin meningkat, langkah ini menjadi vital bagi stabilitas ekonomi dan keamanan nasional. 

Namun, mewujudkan swasembada energi bukanlah tugas mudah. Pemerintah dihadapkan pada tantangan besar, mulai dari keterbatasan infrastruktur hingga kebutuhan investasi yang besar di sektor energi terbarukan. 

Artikel ini akan membahas bagaimana pemerintah Prabowo berencana mencapai swasembada energi, tantangan yang harus dihadapi, dan langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk mencapai target ambisius ini.

Swasembada Energi: Prioritas Strategis untuk Kemandirian Nasional

Indonesia memiliki kekayaan sumber daya energi yang melimpah, dari batu bara, gas alam, hingga potensi energi terbarukan seperti angin, surya, dan panas bumi. Pemerintahan Prabowo memahami bahwa untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada impor energi, swasembada energi harus menjadi tujuan nasional. 

Menurut Prabowo, swasembada energi tidak hanya tentang memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga mengurangi risiko ekonomi akibat fluktuasi harga minyak global serta menekan defisit neraca perdagangan akibat impor energi.

Strategi Pemerintahan Prabowo untuk Mewujudkan Swasembada Energi

1. Pengembangan Energi Terbarukan

Pemerintahan Prabowo berkomitmen untuk meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Targetnya adalah mencapai minimal 23% energi terbarukan pada tahun 2025. Untuk itu, pemerintah akan mempercepat pengembangan energi surya, angin, dan geothermal, terutama di daerah-daerah dengan potensi tinggi seperti Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.

2. Mendorong Penggunaan Energi Gas Domestik

Indonesia memiliki cadangan gas alam yang besar, namun sebagian besar di antaranya diekspor. Pemerintah berencana untuk memaksimalkan pemanfaatan gas domestik, termasuk pembangunan jaringan distribusi gas nasional untuk menjangkau lebih banyak wilayah dan industri dalam negeri.

3. Optimalisasi Sumber Daya Batubara

Meskipun banyak negara mulai meninggalkan batubara, Indonesia masih memandang batubara sebagai sumber energi yang murah dan mudah diakses. Pemerintahan Prabowo berencana untuk meningkatkan efisiensi pembangkit listrik berbasis batubara dan mengembangkan teknologi pembakaran batubara yang lebih ramah lingkungan.

4. Peningkatan Infrastruktur Energi

Salah satu tantangan utama dalam mencapai swasembada energi adalah kurangnya infrastruktur yang memadai. Pemerintah berencana membangun lebih banyak pembangkit listrik dan memperluas jaringan transmisi listrik di daerah-daerah terpencil yang selama ini sulit dijangkau. 

5. Meningkatkan Investasi Asing dan Kerjasama Internasional

Untuk mendukung pengembangan energi, pemerintah berencana meningkatkan investasi asing dengan menyediakan regulasi yang kondusif. Selain itu, kerjasama internasional, seperti transfer teknologi dengan negara-negara maju, diharapkan dapat mempercepat pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia.

Tantangan yang Harus Dihadapi dalam Mencapai Swasembada Energi

1. Ketergantungan pada Energi Fosil

Meskipun ada komitmen untuk mengembangkan energi terbarukan, bauran energi Indonesia masih didominasi oleh bahan bakar fosil. Pemerintah menghadapi tantangan besar untuk menurunkan ketergantungan ini, terutama karena infrastruktur yang sudah ada masih sangat berfokus pada energi fosil.

2. Tingginya Biaya Investasi Energi Terbarukan

Pembangunan infrastruktur energi terbarukan membutuhkan dana besar. Sumber energi seperti angin dan surya membutuhkan teknologi khusus yang biayanya masih relatif tinggi. Pemerintah harus memastikan ketersediaan anggaran yang cukup, serta menarik investor untuk membantu pembiayaan proyek-proyek energi terbarukan.

3. Keterbatasan Infrastruktur Distribusi

Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi tantangan dalam membangun jaringan distribusi energi yang merata. Banyak daerah, terutama di luar Jawa dan Sumatra, masih belum memiliki akses yang memadai ke energi listrik. Pembangunan infrastruktur distribusi menjadi tugas yang krusial untuk memastikan semua wilayah mendapatkan manfaat dari energi yang dihasilkan.

4. Tantangan Regulasi dan Kebijakan

Beberapa regulasi di Indonesia masih belum mendukung sepenuhnya percepatan pengembangan energi terbarukan. Reformasi kebijakan di sektor energi, seperti izin pembangunan pembangkit dan tarif listrik untuk energi terbarukan, perlu dipercepat agar proyek-proyek energi terbarukan dapat segera terealisasi.

5. Ketahanan dan Stabilitas Pasokan Energi

Pemerintah harus memastikan bahwa infrastruktur energi yang ada mampu menangani potensi gangguan, baik dari sisi pasokan maupun distribusi. Ketahanan energi juga berarti menjaga keamanan pasokan dari ancaman alam dan geopolitik yang bisa mempengaruhi harga energi.

Upaya yang Diperlukan untuk Menghadapi Tantangan

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, pemerintah Prabowo perlu melakukan beberapa langkah berikut:

- Mempercepat Reformasi Kebijakan: 

Regulasi yang mendukung percepatan investasi energi terbarukan harus segera ditetapkan. Hal ini termasuk kemudahan perizinan dan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi di sektor energi terbarukan.
 
- Kerjasama dengan Sektor Swasta

Melibatkan sektor swasta dan perusahaan internasional dalam proyek-proyek energi bisa membantu mempercepat pengembangan dan distribusi energi. 

- Meningkatkan Edukasi dan Kesadaran Publik 

Pemerintah harus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penggunaan energi terbarukan dan efisiensi energi, untuk mengurangi beban energi nasional.

- Investasi pada Teknologi

Pengembangan teknologi seperti penyimpanan energi (battery storage) dan pembangkit listrik energi terbarukan akan membantu mengatasi ketergantungan pada energi fosil dan memastikan pasokan yang stabil.

Janji swasembada energi pemerintahan Prabowo Subianto menunjukkan visi yang kuat untuk menjadikan Indonesia mandiri dalam hal energi. Namun, untuk mencapai target ambisius ini, tantangan yang ada tidak boleh diabaikan.

Dengan mengatasi kendala regulasi, investasi, serta pengembangan infrastruktur, Indonesia memiliki peluang besar untuk meraih swasembada energi. Kunci keberhasilannya terletak pada komitmen yang kuat dan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun