1. Jadi Pendengar yang Aktif dan Penuh Perhatian
Salah satu kunci utama dalam komunikasi dua arah adalah menjadi pendengar yang baik. Ketika anak berbicara, hindari menginterupsi, menilai, atau langsung memberi saran. Cobalah untuk mendengarkan dengan penuh perhatian, dan berikan waktu bagi anak untuk menyelesaikan perkataannya. Respons sederhana seperti anggukan atau pernyataan seperti, "Iya, mama/papa mengerti," bisa membuat anak merasa lebih nyaman.
2. Berikan Respon yang Menghargai Pendapat Anak
Setelah anak berbicara, berikan tanggapan yang menunjukkan bahwa Anda menghargai pendapatnya. Jika anak berpendapat tentang sesuatu, walaupun mungkin Anda tidak setuju, coba untuk tidak langsung menolaknya. Berikan alasan yang jelas mengapa Anda mungkin berpikir berbeda, sambil tetap menghargai perspektif mereka. Misalnya, "Mama/papa paham kalau kamu merasa begitu, tapi coba kita lihat dari sisi lain juga, ya?"
3. Luangkan Waktu Khusus untuk Berbicara dengan Anak
Jadikan komunikasi dua arah sebagai kebiasaan dalam keluarga. Cobalah untuk meluangkan waktu khusus setiap hari untuk berbicara dengan anak tanpa gangguan, baik itu di meja makan, saat berjalan-jalan, atau menjelang tidur. Waktu berkualitas ini akan menciptakan ruang aman bagi anak untuk berbagi cerita atau curhat tentang apa yang mereka rasakan.
4. Berikan Kesempatan Anak Mengambil Keputusan Kecil
Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan sehari-hari adalah salah satu cara efektif untuk membangun komunikasi dua arah. Beri anak kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya dalam hal-hal kecil, seperti memilih menu makan malam atau aktivitas di akhir pekan. Dengan cara ini, anak akan merasa bahwa suara mereka berharga dan diakui dalam keluarga.
5. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas
Saat berbicara dengan anak, gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, terutama jika mereka masih dalam usia dini. Komunikasi yang rumit atau terlalu formal sering kali membuat anak bingung atau merasa tidak nyaman. Sesuaikan bahasa dengan usia dan tingkat pemahaman anak agar pesan bisa tersampaikan dengan efektif.
6. Ajarkan Anak tentang Emosi dan Cara Mengekspresikannya