Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena "Hidup Dalam Kesepian": Pentingnya Membangun Kembali Koneksi Manusia di Era Digital

28 Oktober 2024   12:35 Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:02 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hidup sendiri dalam kesepian (sumber gambar: cottonbro studio/Pexels)

2. Menjaga Interaksi Tatap Muka di Era Digital

Di tengah digitalisasi, banyak orang lebih mengandalkan komunikasi melalui layar, baik itu media sosial, pesan instan, atau panggilan video. Meskipun ini mempermudah komunikasi, interaksi tatap muka tetap tidak tergantikan dalam membangun ikatan emosional yang kuat.

Sentuhan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh adalah elemen yang penting untuk menciptakan kedekatan. Tanpa interaksi langsung, hubungan sosial bisa menjadi dangkal dan kurang bermakna.

3. Membangun Komunitas sebagai Bentuk Dukungan Sosial

Salah satu solusi yang ditawarkan pemerintah Seoul adalah dengan membentuk komunitas sosial yang memberikan dukungan bagi warga yang merasa kesepian. Melalui komunitas, orang dapat berbagi cerita, belajar, dan saling membantu.

Di Indonesia, kita dapat belajar dari program serupa dengan membangun komunitas-komunitas lokal, seperti klub membaca, kelompok olahraga, atau komunitas seni, yang tidak hanya menambah keterampilan baru tetapi juga membangun ikatan sosial yang kuat.

4. Mengapresiasi Waktu Bersama Orang Terkasih

Dalam kehidupan modern yang sibuk, sering kali kita merasa sulit untuk meluangkan waktu bagi keluarga atau teman-teman. Fenomena ini mengingatkan kita untuk lebih mengutamakan waktu yang berkualitas bersama orang-orang terdekat.

Penelitian menunjukkan bahwa memiliki ikatan yang erat dengan orang terkasih dapat meningkatkan rasa bahagia, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

5. Kesadaran tentang Empati dan Solidaritas Sosial

Fenomena kesepian di Seoul mengingatkan kita akan pentingnya saling peduli dan empati dalam masyarakat. Di kota besar yang sering kali membuat warganya terisolasi, empati dan solidaritas sosial bisa menjadi jembatan untuk membangun kembali ikatan antarindividu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun