- Membangun platform yang memungkinkan siswa untuk berbagi ulasan buku, menulis cerpen, atau berpartisipasi dalam kompetisi literasi secara daring.
5. Mendorong Peran Komunitas dan Event Literasi
Komunitas literasi dapat menjadi salah satu cara efektif untuk menggairahkan minat baca Gen Z. Pemerintah dapat mendorong pembentukan komunitas baca di sekolah dan kampus serta mendukung acara-acara literasi seperti festival buku, diskusi penulis, atau talk show literasi.
Data dari UNESCO menunjukkan, bahwa keterlibatan dalam komunitas literasi dapat meningkatkan minat baca hingga 30%. Gen Z yang terlibat dalam kegiatan literasi sosial biasanya lebih bersemangat untuk membaca dan berdiskusi tentang buku.
Langkah strategis:
- Membuat program subsidi atau dukungan untuk komunitas literasi yang berfokus pada anak muda.
- Menyediakan platform online di mana komunitas literasi dapat berinteraksi dan berbagi pengalaman.
Menghadapi tantangan rendahnya minat literasi di kalangan Gen Z bukanlah tugas yang mudah, namun dengan pendekatan yang terstruktur, inovatif, dan melibatkan teknologi, masalah ini dapat diatasi.Â
Pemerintah Prabowo-Gibran diharapkan bisa mengambil langkah-langkah strategis, seperti mengintegrasikan literasi digital dalam pendidikan, menyediakan akses ke perpustakaan digital, meluncurkan kampanye literasi kreatif, serta bekerja sama dengan startup edutech dan komunitas literasi.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, orang tua, sekolah, dan masyarakat, kita bisa membentuk generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki hasrat literasi yang tinggi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan bangsa yang lebih cerdas, kritis, dan siap bersaing di era global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H