Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Memaknai Hidup dari Kampung Naga, Kearifan Lokal Sarat Budaya

24 Oktober 2024   11:29 Diperbarui: 24 Oktober 2024   12:07 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kampung Naga, kampung adat yang berada di Tasikmalaya (sumber gambar: Instagram.com/kampung naga via IDN Times)

- Di tengah era globalisasi, penting untuk menjaga identitas budaya dan nilai-nilai lokal yang mencerminkan jati diri suatu bangsa atau masyarakat. Kita dapat tetap membuka diri terhadap kemajuan teknologi, tetapi tanpa melupakan akar budaya dan tradisi.

- Kesederhanaan yang ditunjukkan oleh masyarakat Kampung Naga mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari kemewahan, melainkan dari hidup yang bersahaja dan penuh makna.

3. Kebersamaan dan Gotong Royong

Salah satu aspek menarik dari kehidupan di Kampung Naga adalah tingginya rasa kebersamaan dan gotong royong antarwarganya. Masyarakat di kampung ini masih menjalankan prinsip saling membantu dalam berbagai kegiatan, baik dalam acara adat maupun dalam pekerjaan sehari-hari seperti bertani dan memperbaiki rumah. Gotong royong tidak hanya memperkuat solidaritas, tetapi juga menciptakan hubungan yang harmonis di antara warga.

Misalnya, dalam kegiatan bertani, masyarakat Kampung Naga tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan saling membantu dalam proses tanam dan panen. Kegiatan ini mencerminkan bahwa kerjasama dalam komunitas dapat meringankan beban dan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat.

Pelajaran yang dapat diambil

- Di tengah masyarakat modern yang semakin individualis, semangat gotong royong dari Kampung Naga mengingatkan kita tentang pentingnya solidaritas sosial. Dengan saling membantu, beban hidup dapat terasa lebih ringan, dan hubungan antarindividu menjadi lebih erat.

- Rasa kebersamaan ini juga relevan di dunia kerja dan komunitas, di mana kolaborasi dan kerja sama tim lebih efektif daripada bekerja sendiri.

4. Menjaga Hubungan Spiritual dan Religius

Masyarakat Kampung Naga sangat menghormati leluhur dan menjaga hubungan spiritual mereka dengan lingkungan sekitar. Mereka masih rutin mengadakan berbagai upacara adat yang terkait dengan siklus kehidupan, seperti upacara untuk musim tanam dan panen dan upacara adat lainnya. Semua kegiatan ini mencerminkan kesadaran spiritual yang mendalam, di mana kehidupan manusia dihubungkan erat dengan kekuatan alam dan para leluhur.

Upacara adat ini tidak hanya sebagai ritual semata, tetapi juga sebagai pengingat akan nilai kehidupan yang lebih dalam. Penghormatan terhadap leluhur mengajarkan masyarakat untuk tetap rendah hati dan bersyukur atas berkah yang diterima.

Pelajaran yang dapat diambil

- Dalam kehidupan modern yang serba sibuk, kita sering lupa untuk berhenti sejenak dan merenungkan kehidupan. Masyarakat Kampung Naga menunjukkan bahwa kesadaran spiritual dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun